ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Wednesday, December 22, 2010 | 10:45 AM | 0 Comments

    Armabar Tidak Setuju Ekspor Pasir Laut ke Singapura

    TANJUNGPINANG, tribunkaltim.co.id- Komandan Gugus Keamanan Laut Armada RI Kawasan Barat Kolonel Laut (P) Ari Atmaja menyatakan tidak setuju dilakukan ekspor pasir laut walaupun ada wacana melegalkannya dari pemerintah daerah.

    "Secara pribadi saya tidak setuju melegalkan ekspor pasir laut, karena akan berakibat rusaknya lingkungan bahkan ada pulau yang hilang akibat pengerukan pasir laut," kata Ari saat berbicara di hadapan anggota Komisi IV DPR RI di Tanjungpinang, Selasa.

    Dia mengatakan, wacana yang dilontarkan pemerintah daerah untuk melegalkan ekspor pasir laut akibat adanya indikasi pencurian bukan solusi yang baik.

    "Saya rasa melegalkan karena ada aksi pencurian sangat menyedihkan," ujarnya yang mengaku menjadi komandan pasukan saat menggagalkan aksi penyelundupan pasir laut ke Singapura dari Kepri beberapa tahun lalu.

    Danguskamla Armabar tersebut mengatakan, saat aksi penyelundupan pasir laut hampir tidak ada karena pola pengamanan yang dilakukan TNI AL bekerja sama dengan Singapura sangat ketat dan mendapat pengakuan internasional.

    "Kalau pun ada penyelundupan masih dengan cara tradisional sehingga akan ketahuan," katanya.

    Namun dia mengakui keterbatasan armada untuk melakukan pengawasan aksi pencurian pasir laut untuk ekspor tersebut.

    Sebelumnya Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mengakui hingga saat ini masih terjadi penggalian dan penyelundupan pasir laut ke luar negeri.

    "Saya memang pernah dengar ada ekspor pasir laut," kata Kepala Dinas Pertambangan Provinsi Kepri Isdianto menjawab pertanyaan Komisi VII DPR RI di Batam, Senin (20/12).

    Ia mengatakan sebenarnya, kata dia, pasir laut masih dilarang untuk diekspor, namun banyak terjadi pencurian.

    Menurut dia, ketimbang maraknya pencurian, lebih baik ekspor pasir laut dilegalkan.

    "Lebih bagus dilegalkan ketimbang dicuri," kata dia.

    Bila ekspor pasir laut dilegalkan, kata dia, maka kontribusi untuk daerah jelas. Asalkan, pelegalan ekspor pasir di bawah satu pintu, agar memudahkan pengawasan.

    Sumber: TRIBUN

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.