ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Monday, December 20, 2010 | 11:20 PM | 0 Comments

    Indonesia tidak Lagi Disegani di Mata Dunia

    Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono.

    JAKARTA--MICOM: Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menilai, saat ini Indonesia mengalami kemunduran dan tidak lagi disegani di mata dunia. Kondisi ini menunjukkan bahwa semakin melemahnya pusat kekuatan bangsa Indonesia.

    "Bahkan secara fakta di lapangan sebagian masyarakat Indonesia sudah tidak mengenal pusat kekuatan bangsanya, apalagi membangun, mengisi, dan memeliharanya dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," tuturnya dalam Seminar Nasional Membangun Kembali Pusat Kekuatan Strategis di Mabes TNI Cilangkap, Senin (20/12).

    Padahal, sambung dia, untuk dapat memenangkan perang, bangsa ini harus mengetahui kekuatan lawan maupun pusat kekuatan sendiri. Salah satu di antaranya adalah pusat kekuatan strategis bangsa. "Kekuatan strategis bangsa Indonesia yaitu semangat kesatuan dan persatuan keindonesiaan yang berdasarkan pancasila," imbuhnya.

    Menurut Panglima, dalam memasuki kehidupan global Abad 21 saat ini, bangsa Indonesia belum mampu menunjukkan sebagai bangsa yang kuat untuk menghadapi skenario globalisasi.

    "Kita dapat menyaksikan bagaimana dampak globalisasi telah memberikan tekanan disegala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Tekanan tersebut tidak hanya terjadi pada aspek ideologi, tetapi hampir menyeluruh di aspek politik, ekonomi, sosial, budaya dan militer," urainya.

    Oleh karena itu, diperlukan upaya membangun kembali dan memelihara pusat kekuatan strategis bangsa Indonesia yang pernah ada.

    "Dengan memformulasikan secara nasional, dalam rangka membentuk keunggulan dan daya saing bangsa Indonesia yang disegani di kawasan regional Asia Tenggara dan internasional. Guna menghadapi segala ancaman Abad 21," tutupnya.

    Sumber: MEDIA INDONESIA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.