
PUSPEN TNI (20/12),- Air Operation Branch dalam struktur Force Head Quarter UNIFIL merupakan salah satu branch/bagian/staf UNIFIL yang berada langsung di bawah DCOS (Deputy Chief Of Staf) OPS yang memiliki spesialisasi keahlian bidang operasi udara yang bertanggung jawab memberikan analisa dan saran/masukan tentang seluruh kegiatan yang berkaitan dengan operasi udara UNIFIL maupun kajian/analisa gambaran situasi udara yang diperoleh UNIFIL.
Sedangkan pelaksana FC (Force Commander) yang memegang tactical control terhadap aset udara UNIFIL berada pada AOC (Air Operation Centre). AOC yang merupakan (gabungan) civil-military cell inilah yang melaksanakan tugas sebagai co-ordinating agency otorisasi penerbangan UNIFIL dengan otoritas penerbangan Lebanon maupun Israel di dalam Joint Operation Area (JOA) sekaligus mengkoordinir maritime air activities dengan Naval Operations Center (NOC).
Dalam melaksanakan tugasnya tersebut Air Operation Branch dan AOC ini tentunya membutuhkan dukungan sensor udara yang dapat memantau situasi udara di JOA, khususnya berkaitan dengan air violation di wilayah udara Lebanon yang merupakan salah satu perhatian utama Air Ops Branch.
Keterbatasan kemampuan aset radar udara yang mampu memonitor air violation merupakan salah satu kendala yang dihadapi Air Ops Branch untuk merespon laporan/klaim air violation dari salah satu pihak yang bertikai maupun melaporkan hasil analisanya kepada DCOS OPS di Naquora.
Sejak ITS Borsini (Italian Frigate) Outchop (selesai penugasan) setahun yang lalu, praktis aset radar udara yang dapat diandalkan UNIFIL saat ini adalah radar udara milik Quick Reaction Force (QRF) Air Defense Asset (ADA) dari French Contingent dengan kemampuan deteksi kontak udara 30 Km dengan ketinggian maksimal 17.000 feet. Kemampuan deteksi ini tentunya cukup kesulitan dihadapkan dengan pola penerbangan pelaku air violation yang menggunakan pesawat modern mulai dari pesawat fighter, pengintai sampai dengan UAV (Unmanned Aerial Vehicle).
Untuk mengatasi hal tersebut Chief of Air Operation Branch Colonel Picarielo (Italian Air Force) dengan didampingi salah satu stafnya Captain Steven (French Air Force) melaksanakan kunjungan ke Frans Kaisiepo-368 pada tanggal 18 Desember 2010 guna melaksanakan rapat koordinasi. Dalam kesempatan tersebut Chief Air Operation menyampaikan keterbatasan kemampuan aset radar udara QRF-ADA dan secara khusus meminta dukungan sensor udara KRI Frans Kaisiepo-368 untuk membantu mengawasi air violation yang cukup sering terjadi di JOA.
Walaupun hal ini merupakan sebuah tugas tambahan bagi KRI Frans Kaisiepo-368 selaku unsur UNIFIL-MTF, namun hal tersebut bukanlah suatu hal sederhana mengingat air violation merupakan issue sensitive sehingga menuntut adanya data (gambaran/plotting udara) yang lengkap dengan akurasi tinggi mulai dari waktu-durasi, pergerakan (haluan-kecepatan) sampai dengan ketinggian kontak udara. Melalui data tersebut Air Operation Branch menganalisa jenis pesawat dan misinya untuk dilaporkan ke DCOS OPS untuk selanjutnya diteruskan ke FC, demikian penjelasan Komandan KRI Frans Kaisiepo-368 Letkol Laut (P) Wasis Priyono,ST. Seperti diketahui KRI Frans Kaisiepo-368 dilengkapi dengan Radar MW-08 Medium Range Multi Beam Air and Surface Surveillance, Target Acquistion and Tracking Radar buatan Thales Netherland.
Radar modern tersebut memiliki kemampuan 3D (baca 3 Dimensi), mampu memberikan data informasi baringan, jarak dan ketinggian untuk mendeteksi 160 kontak udara secara bersamaan sampai dengan jarak 92 Km. Pertemuan yang berlangsung selama 3 jam di Lounge Room Perwira KRI Frans Kaisiepo-368 tersebut juga dimanfaatkan Chief Air Operation untuk bertukar pikiran dengan Kadepops Kapten Laut (P) Hendriman Putra dan Kadiv Peperangan Atas Air KRI Frans Kaisiepo-368 tentang kemampuan sensor udara KRI Frans Kaisiepo-368 yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung tugas UNIFIL - Air Ops Branch maupun AOC serta analisa beberapa data air violation yang telah diperoleh KRI Frans Kaisiepo-368 sebelumnya.
Perwira Senior dari Italian Air Force tersebut berharap kemampuan sensor udara KRI Frans Kaisiepo-368 mampu melengkapi gambaran situasi udara yang diperoleh dari QRF-ADA. Harapan tersebut menegaskan pengakuan dan kepercayaan dunia internasional terhadap kemampuan KRI Frans Kaisiepo-368 dalam mengemban tugas yang menuntut profesionalisme prajurit pengawak dan kemampuan peralatan yang dimiliki salah satu unsur TNI AL/Satkor Koarmatim dalam melaksanakan tugas internasional selaku (UNIFIL-MTF) Peace keeping Force di laut. Hal ini tentunya merupakan suatu kebanggaan tersendiri dimana selanjutnya diharapkan hal tersebut dapat meningkatkan semangat nasionalisme bangsa Indonesia.
Sumber: TNI
Berita Terkait:
Kapal Perang
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- Belanda Akan Menjual Kapal Perang Kedua Ke Indonesia
- Wamenhan : Hasil Investigasi Terbakarnya KRI Klewang Ditunggu
- PT PAL Akan Kerjakan 16 Unit KCR-60 TNI AL
- TNI AL Memilih Simulator Nautis Class A Untuk Pelatihan Kapal Perang Sigma
- KEEL LAYING Kapal Cepat Rudal (KCR-60 METER) TNI AL
- Satgas TNI AL Akan Mengawasi Pembuatan Dua PKR Di Belanda
- PT PAL Akan Membangun Kapal Selam Sendiri
- KSAL : Keputusan Pembelian Kapal Perang Dari Inggris Masih Tangan Kemhan
- Kapal Perang Jajaran Koarmatim Akan Laksanakan Latihan Artileri
- Kemhan : Fregat Buatan Inggris Memiliki Kemampuan Di Atas Sigma
- Kemhan Kembali Kirim Tim Negosiasi Kapal Perang Ke Inggris
- Indonesia Meminta Rudal Kapal Perang Dari Inggris Diupgrade
- Indonesia - Inggris Bahas Tindaklanjut Pembelian Kapal Perang
- Menimbang Penawaran Kapal Perang Belanda Dan Italia
- Wamenhan Keluhkan Pengerjaan Kapal Perang Molor Karena Salah Perhitungan
- Kemhan Kirim 250 Teknisi Dalam Proyek PKR Di Belanda
- Awal 2013, KRI Klewang Kedua Akan Dibuat
- Kemhan Beli Kapal Rudal Belum Dilengkapi Persenjataan
- Betapa Uzurnya Kapal Perang TNI AL
- Armabar Kerahkan Depan KRI Untuk Menjaga Selat Malaka Dan Natuna
- PT PAL Akan Mulai Pembuatan PKR Awal Tahun Depan
- Komisi I : Ke Depan Kami Menginginkan Transfer Teknologi Kapal Perang Dengan Inggris
- Industri Pertahanan Nasional Bentuk Konsorsium Pengembangan Kapal Perang
- Menhan : Kita Hanya Bayar 20% Frigate Eks. Brunei Dari Inggris
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
Pasukan Perdamaian
- Tim Inspeksi PBB Periksa Kesiapan Alutsista TNI Di Lebanon
- PBB Perluas Wilayah Operasi Indobatt TNI
- Ranpur "Anoa" Diinspeksi Oleh Tim COE UNIFIL
- TNI Akan Tambah Pasukan Perdamaian PBB
- Indonesia Akan Menambah Pasukan Perdamaian Menjadi 4000 Personel
- Sekjen PBB Meminta Indonesia Mengirimkan Tiga Mi-17 Untuk Misi Perdamaian
- Indonesia Akan Kirim Pasukan Perdamaian Ke Suriah Bila Dibutuhkan
- Dubes Pakistan : Kami Tak Ingin Indonesia Mengirim Pasukannya Ke Pakistan
- Wamenhan : TNI Perkokoh Postur Sebagai Penjaga Perdamaian Dunia
- Indobatt Dan Batalyon Spanyol Gelar Latihan Bersama di Lebanon
- UNIFIL: Gudang Amunisi TNI Sudah Sesuai Standar
- Menhan: Warga Libanon Senang Dengan Adanya Indobatt
- KRI Frans Kaiseipo Akan Digantikan KRI Sultan Iskandar Muda Untuk Misi Di Lebanon
- KRI Frans Kaisiepo Tuntaskan Misi Perdamaian Dari Lebanon
- Pengiriman Pasukan TNI Buktikan Indonesia Ciptakan Ketertiban Dunia
- TNI Akan Kirim KRI Iskandar Muda Ke Lebanon
- TNI Mendapat Medali PBB Di Kongo
- IndoBatt Kalahkan Tentara Cina, Spanyol, Korsel, Italia, dan Denmark Dalam Kejuaraan Menembak
- Pesawat PBB Jatuh di Kongo Menewaskan 32 Crew
- Indonesia Dan Prancis Gelar Latihan Bersama di Lebanon
- Menhan : Indonesia Bangun Pusat Pelatihan Pasukan Perdamaian Terbesar Di Asean
- Indonesia Salah Satu Negara Top Twenties Pasukan Perdamaian PBB
- PBB Kembali Periksa Peralatan TNI di Kongo
- INDONESIA TAWARKAN PENGGUNAAN FASILITAS LATIHAN PKC KEPADA SINGAPURA
- TNI Pastikan Penggantian Dana Operasi Misi PBB
PBB
- PBB Desak Konsensus Perjanjian Perdagangan Senjata
- Tim Inspeksi PBB Periksa Kesiapan Alutsista TNI Di Lebanon
- PBB Perluas Wilayah Operasi Indobatt TNI
- Ranpur "Anoa" Diinspeksi Oleh Tim COE UNIFIL
- TNI Akan Tambah Pasukan Perdamaian PBB
- KRI Sultan Iskandar Muda, Si Pengawal Perdamaian Dunia Di Lebanon
- Indonesia Akan Menambah Pasukan Perdamaian Menjadi 4000 Personel
- Sekjen PBB Meminta Indonesia Mengirimkan Tiga Mi-17 Untuk Misi Perdamaian
- Indonesia Akan Kirim Pasukan Perdamaian Ke Suriah Bila Dibutuhkan
- Pengiriman Pasukan TNI Buktikan Indonesia Ciptakan Ketertiban Dunia
- TNI Mengirim Tambahan Pasukan ke Haiti Untuk Pemulihan Bencana
- TNI Mendapat Medali PBB Di Kongo
- IndoBatt Kalahkan Tentara Cina, Spanyol, Korsel, Italia, dan Denmark Dalam Kejuaraan Menembak
- PBB : Iran Dan Korut Lakukan Kerjasama Pengembangan Rudal Balistik Nuklir
- Pesawat PBB Jatuh di Kongo Menewaskan 32 Crew
- Menhan : Indonesia Bangun Pusat Pelatihan Pasukan Perdamaian Terbesar Di Asean
- Indonesia Salah Satu Negara Top Twenties Pasukan Perdamaian PBB
- PBB Kembali Periksa Peralatan TNI di Kongo
- INDONESIA TAWARKAN PENGGUNAAN FASILITAS LATIHAN PKC KEPADA SINGAPURA
- TNI Pastikan Penggantian Dana Operasi Misi PBB
- Operasi Perdamaian PBB Tahun 2009-2010 Telan Dana USD 7,8 M
- Wamenhan Meninjau Perkembangan Pembangunan Komplek PMPP
- Indonesia Jadi Hub Jaringan "Peacekeeping Centers"
- Indobatt Amankan Sisa Amunisi Tentara Israel
LEBANON
- PBB Perluas Wilayah Operasi Indobatt TNI
- Menhan: Warga Libanon Senang Dengan Adanya Indobatt
- KRI Frans Kaiseipo Akan Digantikan KRI Sultan Iskandar Muda Untuk Misi Di Lebanon
- KRI Frans Kaisiepo Tuntaskan Misi Perdamaian Dari Lebanon
- TNI Siapkan 1.234 Prajurit Untuk Dikirim Ke Lebanon
- TNI Akan Kirim KRI Iskandar Muda Ke Lebanon
- Wamenhan Indonesia Kunjungi Prajurit TNI DI Lebanon
- Indonesia Dan Prancis Gelar Latihan Bersama di Lebanon
- PBB Perluas Area Operasi Kontingen Garuda di Lebanon
- Indobatt Amankan Sisa Amunisi Tentara Israel
- Lebanon Sita Peralatan Mata-mata Israel
- TNI Bantu Penampungan Air di El Adeisse
- Jenderal Unifil Kunjungi Indobatt
- Garuda Indonesia Rapatkan Misi Perdamaian Lebanon Selatan
- Pasukan TNI di Lebanon Dipuji PBB
- "Indobatt" Fasilitasi Unifil Bantu Masyarakat Taibe Lebanon
- Unifil Gelar Pertemuan Perwira Penerangan di Lebanon
- Indobat Latihan Evakuasi Udara Dengan Spanyol
- TNI berangkatkan 1.304 personel ke Lebanon
- INDOBATT PERINGATI HUT KOMANDO PASKHAS TNI ANGKATAN UDARA
- KRI Frans Kaisiepo Dilepas ke Lebanon Hari Ini
- TNI Kembali Kirim Pasukan Perdamaian
- Pasukan Srilanka Gantikan Pasukan Garuda di Libanon
- TNI AL Kirim Kapal Perang ke Lebanon
0 komentar:
Post a Comment