ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Monday, December 20, 2010 | 7:21 PM | 0 Comments

    Kedutaan AS Jawab Wikileaks, Soal Kopassus

    Presiden Obama tiba di Jakarta (AP Photo/Charles Dharapak).

    VIVAnews - Beberapa hari lalu, sejumlah media melansir dokumen yang dibocorkan Wikileaks bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta pelarangan Kopassus latihan di Amerika Serikat dihentikan supaya Presiden Amerika Serikat Barack Obama bisa berkunjung ke Indonesia. Hari ini, Kedutaan Besar Amerika Serikat menyatakan, bocoran memo itu tak bisa dikonfirmasi.

    "Mengenai Wikileaks, yang mana kami tak bisa mengkonfirmasi keaslian dokumen-dokumen itu, kami memastikan bahwa kunjungan Presiden Obama adalah atas undangan Pemerintah Indonesia," kata Corina R Sanders, Pejabat Atase Pers Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, kepada VIVAnews, Senin 20 Desember 2010.

    Sanders menjelaskan, pelanjutan kerjasama dengan Kopassus bukan syarat kehadiran Obama di Indonesia. Kebijakan mengakhiri larangan adalah berdasarkan hukum Amerika Serikat dan perubahan demokratis yang terjadi di Indonesia serta reformasi di Kopassus, kata Sanders.

    Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal I Wayan Midhio juga sudah menyatakan, soal SBY meminta Amerika menghentikan pelarangan pelatihan Kopassus di Amerika, menurut Midhio, terlalu dibesar-besarkan. Presiden SBY, kata Midhio, tak mungkin mengorbankan politik luar negeri hanya karena masalah Kopassus.

    "Setahu saya, bukan begitu. Presiden SBY tetap ingin menggalang kerjasama yang bebas dengan negara lain. Masalah Kopassus itu hanya masalah kecil," katanya.

    Dan terbukti, kata Midhio, Indonesia dan Amerika Serikat menggalang kemitraan strategis komprehensif yang menyangkut banyak bidang, bukan hanya militer. "Kalau mereka (Amerika Serikat), membesar-besarkan masalah Kopassus, itu urusan mereka," kata Midhio.

    Sumber: VIVA NEWS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.