
Jakarta - Angkatan Udara Inggris (RAF) terancam kekurangan pilot untuk operasi ke Libya karena pemotongan anggaran pertahanan.
Sejak konflik dimulai, pilot Typhoon dari skuadron 18 RAF telah mendukung aturan no fly zone Libya dari sebuah pangkalan udara di Italia selatan.
Namun, kekurangan pilot pesawat tempur berkualitas menyebabkan RAF tidak memiliki cadangan untuk mengganti mereka ketika skuadron harus dirotasi dalam beberapa minggu.
Situasi ini sangat serius sehingga RAF harus menghentikan pelatihan pilot Typhoon karena instrukturnya harus maju ke garis depan, menurut sumber angkatan udara. Sejumlah kecil pilot akan ditarik musim panas ini.
Kekurangan itu muncul karena pemotongan anggaran yang membatasi jumlah pilot yang telah dilatih untuk menerbangkan Typhoon baru.
Sementara keputusan pemerintah untuk menonaktifkan HMS Ark Royal, jet Harrier dan pesawat pengintai Nimrod - semua memainkan peran dalam konflik Libya - telah memperparah masalah itu.
Seorang pilot RAF telah menghubungi The Daily Telegraph untuk memperingatkan risiko tersebut terhadap operasi Libya. "Kami kekurangan pilot," ujarnya. "Tersedia sedikit pilot yang melakukan dua kali yang seharusnya dilakukan. Jika kita tidak melatih lagi kita akan kehabisan tenaga segera."
Dia menambahkan menghentikan pelatihan pilot tempur Typhoon adalah tindakan menyedihkan yang dapat membuat kekuatan pasukan Typhoon tak ada.
Sumber: TEMPO
Berita Terkait:
LIBYA
- NATO Paksa Pesawat Tempur Mig-23 Pemberontak Libya Mendarat
- Amerika Serikat Akhiri Misi Di Libya
- Rafale Mencari Lawan Seimbang Di Libya
- Pesawat B-2 Jatuhkan 40 Bom di Libya
- 60% dari Rp 4,8 T Anggaran AS di Libya Habis untuk Bom & Misil
- English News : Russian intelligence : Ground operation in Libya could start in April
- NATO Ambil Alih Komando Operasi Militer Di Libya
- Anggaran Perang AS Ke Libya Jadi Sorotan
- Mengapa F-22 Raptor Tak Muncul di Libya?
- Alutsista Robotik Menghancurkan Pertahanan Libya
- Pesawat Tempur Qatar Ditolak Siprus
- Pesawat Tempur Amerika Jatuh di Libya, Pilot Selamat
- Pesawat Tempur F-15E Amerika Jatuh di Libya
- Pengebom Siluman Dilawan Rudal Kuno
- Rusia Kecam Tren Intervensi Militer AS di Seluruh Dunia
- Pesawat Tempur MIG 23 Libya Jatuh di Dekat Benghazi
- Pesawat Canggih Barat akan Ronda di Libya
- Sadis...Pesawat Tempur Mirage Libya Para Demostran Di Tripoli
- Rusia mengupgrade 200 tank Era Uni Soviet Libya
- Algeria, Libya set to buy Russian Pantsir-S1 short-range air defense systems
- Libya Akan Membeli Senjata Rusia
Pesawat Tempur
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Wamenhan : KKIP Berhasil Yakinkan Komisi I Tentang Program KFX/IFX
- Rusia Berharap Bisa Negosiasi Su-35 Kepada Indonesia
- Indonesia Siapkan Dana Rp. 15 Triliun Untuk Pengembangan IFX
- Siapapun Presiden Nanti, Harus Komitmen Dengan Proyek KFX
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Komisi I Mau Pastikan Pesawat Tempur Sukhoi Baru Sudah Bersenjata
- Komisi I : Penundaan Sepihak Proyek KFX Ganggu Hubungan RI-Korsel
- Dua Pesawat Tempur Su-30MK2 Tiba Di Tanah Air
- Ini Alasan Korsel Tunda Proyek Pesawat Tempur KFX
- KSAU : TNI AU Tolak Hibah Pesawat Tempur F-5 Korsel
- Menhan : KFX Ditunda, Karena Indonesia Dan Korsel Ingin Buat Selevel F-35
- TNI AU Kembali Terima 8 Mesin Sukhoi Dari Rusia
- 2013, TNI AU Akan Lengkapi Satu Skuadron Sukhoi
- KAI Gelar Seminar "2013, KFX Harus Segera Diimplementasikan"
- Menhan Masih Mempertimbangkan Hibah F-5 Dari Korsel
- Korsel Paham Kekuatiran Indonesia Atas Penundaan KFX
- EADS Menantang Boeing Dan Lockheed Martin Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Perkuat Selat Malaka, Satu Skuadron F-16 Disiapkan di Pekanbaru
- Dua Sukhoi Baru TNI AU Sukses Test Flight
- Komisi I : Kami Menyanyangkan Progam Pengembangan KFX Tidak Bejalan Mulus
- Ini Jawaban Kemhan Penyebab Tertunda Pengembangan Pesawat Tempur KF-X/IF-X
INGGRIS
- Komisi I : Kerja Sama Alutsista dengan Inggris Harus Dibatalkan
- Menhan : Indonesia Pantau Aktivitas OPM di Inggris
- Inggris Siap Berpartisipasi Dalam Pengembangan KFX
- Kemhan : Fregat Buatan Inggris Memiliki Kemampuan Di Atas Sigma
- Kemhan Kembali Kirim Tim Negosiasi Kapal Perang Ke Inggris
- Indonesia Meminta Rudal Kapal Perang Dari Inggris Diupgrade
- Indonesia - Inggris Bahas Tindaklanjut Pembelian Kapal Perang
- Menteri Pertahanan Inggris Kunjungi Indonesia
- Komisi I : Ke Depan Kami Menginginkan Transfer Teknologi Kapal Perang Dengan Inggris
- Menhan : Kita Hanya Bayar 20% Frigate Eks. Brunei Dari Inggris
- Indonesia Akan Beli Alutsista Dari Inggris
- KSAU : Kami Sedang Menunggu Ahli Dari Inggris Untuk Investigasi Jatuhnya Hawk
- Inggris Ingin Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Kemhan Tetap Ingin Membeli Kapal Perang Eks Brunei
- Komisi I Pertanyakan Pengadaan Kapal Perang Eks Brunai
- Kemhan dan TNI AU Bantah Belian 24 Pesawat Tempur Typhoon
- Pengamat : Inggris Tidak Mau Lewatkan Menikmati Kue Pertahanan Indonesia
- PM Cameron Tawarkan Rudal Starstreak Kepada TNI
- Komisi I Dan LSM : Tolak Pengadaan Kapal Perang Ragam Class
- Brunai Lebih Senang Kapal Perang Kelas Ragam Dibeli TNI AL
- AS Dan Inggris Kembangkan IFV Terbaru Untuk Mengganti Bradley dan Strykers
- Dubes Inggris : Inggris Tawarkan Typhoon Ke Indonesia
- BAE System Akan Membangun Perusahaan Di Indonesia Untuk Support Hawk Mk 109/209 TNI AU
- Kapal Perang Tiga Negara Merapat Di Tanjung Priok
- PACS Menghasilkan Kerjasama antara NCB Indonesia dan NCB Inggris
1 komentar:
beda ya ma Indonesia...ada pilot gd pesawat,,udah hibahin aja pesawatnya...kita pasti terima ko...itung2 promosi pasawatnya di pake ma TNI..
Post a Comment