ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Tuesday, March 29, 2011 | 10:53 AM | 1 Comments

    Inggris Kekurangan Pilot untuk Menyerang Libya Karena Anggaran Dipotong


    Jakarta - Angkatan Udara Inggris (RAF) terancam kekurangan pilot untuk operasi ke Libya karena pemotongan anggaran pertahanan.

    Sejak konflik dimulai, pilot Typhoon dari skuadron 18 RAF telah mendukung aturan no fly zone Libya dari sebuah pangkalan udara di Italia selatan.

    Namun, kekurangan pilot pesawat tempur berkualitas menyebabkan RAF tidak memiliki cadangan untuk mengganti mereka ketika skuadron harus dirotasi dalam beberapa minggu.

    Situasi ini sangat serius sehingga RAF harus menghentikan pelatihan pilot Typhoon karena instrukturnya harus maju ke garis depan, menurut sumber angkatan udara. Sejumlah kecil pilot akan ditarik musim panas ini.

    Kekurangan itu muncul karena pemotongan anggaran yang membatasi jumlah pilot yang telah dilatih untuk menerbangkan Typhoon baru.

    Sementara keputusan pemerintah untuk menonaktifkan HMS Ark Royal, jet Harrier dan pesawat pengintai Nimrod - semua memainkan peran dalam konflik Libya - telah memperparah masalah itu.

    Seorang pilot RAF telah menghubungi The Daily Telegraph untuk memperingatkan risiko tersebut terhadap operasi Libya. "Kami kekurangan pilot," ujarnya. "Tersedia sedikit pilot yang melakukan dua kali yang seharusnya dilakukan. Jika kita tidak melatih lagi kita akan kehabisan tenaga segera."

    Dia menambahkan menghentikan pelatihan pilot tempur Typhoon adalah tindakan menyedihkan yang dapat membuat kekuatan pasukan Typhoon tak ada.

    Sumber: TEMPO

    Berita Terkait:

    1 komentar:

    F 14 TOMCAT said...

    beda ya ma Indonesia...ada pilot gd pesawat,,udah hibahin aja pesawatnya...kita pasti terima ko...itung2 promosi pasawatnya di pake ma TNI..

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.