ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Saturday, April 30, 2011 | 8:53 AM | 0 Comments

    Australia Ingin Meningkatkan Kerjasama Militer Dengan China

    Sydney - Australia akan menjamu lebih banyak kapal perang China dan memperbanyak latihan pertahanan bersama negara tirai bambu itu guna meningkatkan hubungan militer kedua negara, kata Perdana Menteri Australia, Julia Gillard.

    Berbicara kepada media Australia ketika dia mengakhiri kunjungan ke Asia Utara, termasuk kunjungan puncaknya ke Beijing, Gillard mengatakan ia telah membahas peningkatan kerja sama militer dalam pembicaraan "bersahabat" dengan Presiden Hu Jintao.

    "Kami menyatakan kesiapan untuk tetap membahas kerja sama pertahanan," katanya kepada Sydney Morning Herald.

    "Kami juga menyatakan keterbukaan kami terhadap kunjungan kapal ke pelabuhan Australia dan ada sejumlah prospek tentang kunjungan itu sebelum akhir tahun ini," kata Gillard.

    "Hal itu merupakan langkah kecil untuk sebuah perjalanan menuju kesepahaman yang lebih baik dalam sudut pandang militer," katanya.

    Amerika Serikat dan sekutunya telah menyampaikan kekhawatiran terkait motivasi peningkatan kapasitas militer China serta menuntut adanya transparasi yang lebih nyata dari program tersebut.

    Rencana Pertahanan Australia 20 Tahun, yang dirilis pada 2009, melihat China akan menjadi kekuatan militer dominan di Asia dengan jarak yang masih dapat diperhitungkan, namun kecepatan, cakupan, serta struktur dari perluasan tersebut dapat memicu ketegangan.

    Beijing bermasalah dengan beberapa penilaian, senada dengan jajak pendapat kebijakan luar negeri di Australia pekan ini yang menyebutkan 44 persen responden meyakini China akan menjadi ancaman militer dalam dua dekade ke depan.

    Dari jumlah tersebut, 87 persen berpendapat bahwa hal itu karena Australia akan terseret dalam konflik dengan China sebagai sekutu Amerika Serikat.

    Gillard mengatakan meningkatkan transparansi militer merupakan kunci untuk memerangi ketegangan dengan membantu membangun kesepahaman antara metode militer rakyat dan protokol militer.

    "Kerja sama pertahanan sesungguhnya telah meningkat, yang membawa kepada bentuk dialog antara mitra. Juga beberapa bentuk latihan militer bersama, termasuk yang melibatkan peluru hidup," kata Gillard.

    "Cara terbaik untuk menyelesaikan isu tersebut adalah, sebagai langkah awalnya, terlibat dalam kerja sama dan hubungan," kata Gillard dalam pernyataan terpisah kepada harian Australia.

    China merupakan mitra dagang terbesar Australia, yang membeli sebagian besar bahan mentah seperti batu bara dan bijih besi guna menopang industrialisasi mereka yang cepat.

    Sumber: HARIAN ANALISA


    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.