
Jakarta - Rombongan Komisi I DPR RI yang dipimpin oleh Hayono Isman melakukan kunjungan kerja ke Washington DC untuk bertemu dengan pejabat dari pertahanan AS. Dalam kesempatan tersebut, Komisi I DPR meminta Hibah pesawat F16 kepada negara adi kuasa itu.
Sebelumnya, rombongan sempat bertemu dengan Brad Wiegman dari Dewan Keamanan Nasional AS (National Security Division) di Gedung ‘Department of Justice‘ AS di Constitution Avenue Washington D. Setelah itu, Komisi yang membidangi pertahanan ini kemudian menuju Pentagon untuk bertemu dengan Departemen Pertahanan AS.
Dalam pertemuan selama satu jam tersebut, rombongan komisi I ditemui oleh Deputy Assistant Secretary of Defense, Robert Scher yang didampingi oleh Matice Wright (SES) Lt Col Tom Konicki (SEA Director) dan beberapa pejabat Pentagon lainnya.
Menjelang sore, rombongan Komisi I menuju ke Kementerian Luar Negeri AS untuk bertemu dengan Deputy Assistant Secretary for East Asian and Pasific Affairs, Joseph Yun dan Deputy Assistant Secretary for Arms Control and Verification, Marcie Ries.
Setelah pertemuan dengan para pejabat pertahanan AS itu, Indonesia memperoleh kepastian untuk mendapatkan hibah pesawat F16 dari AS.
"Proses yang semula diperkirakan akan memakan waktu sekitar 5 tahun, berhasil dipercepat hingga akhir Desember 2011. Yang terpenting adalah adanya penguatan industri pertahanan di tanah air," ujar Hayono kepada detikcom di Washington DC, Selasa (10/5/2011).
Kondisi pesawat hibah dari AS ini masih seperti 'kepompong', yang dibungkus dan sudah tidak pernah dipergunakan. Pesawat generasi tahun 90-an ini sudah tergolong tua, dan kemungkinan spare partnya juga sudah tidak diproduksi lagi. Peralatan pendukung seperti radar dan lain-lain perlu diperbaharui lagi.
"PT Dirgantara Indonesia menyatakan bahwa tenaga ahlinya sudah ada dan sanggup untuk melakukan tugasnya. Kita tinggal menunggu dari DOD (Departemen of Defence) yang akan mengajukan permohonan ini ke kongres AS bulan Juli mendatang," ungkap mantan Menpora ini.
Rombongan yang terdiri dari Hayono Isman (Ketua Delegasi), Sidarto Danusubroto, Gamari Sutrisno, Paula Sinjal, dan Ninung Kertapati juga dijadwalkan bertemu dengan Industri Pertahanan AS. Pertemuan yang dikoordinasikan oleh Cohen Group ini direncanakan akan menghadirkan lima pelaku industri pertahanan di AS, seperti produsen Boeing (Stenley Roth ), Northrop Grumman (Bill Ennis/John Brooks), Lockheed Martin (Cuck Jones/Rick Krikland), Honeywell (Eric Wagner) dan Sikorsky dan Pratt & Withney.
"Diharapkan pertemuan ini dapat memperoleh hasil yang signifikan bagi upaya percepatan perolehan hibah pesawat terbang dan penguatan industri pertahanan di Indonesia," imbuhnya.
Sumber: DETIK
Berita Terkait:
USA
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- TNI AL Dan Amerika Lakukan Latihan Bersama
- KSAD Kecewa Dengan Hasil Negosiasi Apache
- KSAD : TNI AD Akan Beli 20 Helikopter Black Hawk dari AS
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Indonesia Dan AS Punya Kepentingan Yang Sama Dalam Sengketa Wilayah
- Komisi I : Kami Berharap Kemhan Dan TNI AD Kaji Pembelian Apache
- Kemhan Lanjutkan Pembelian Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Hercules Untuk Retrofit Di ARINC, LLC USA
- Diplomat AS : AS Harus Tingkatkan Hubungan Militer dengan Indonesia
- Lockheed Martin Dan PT CMI Teknologi Siap Memproduksi Radar Untuk Program NASRI
- AS Setujui Pengadaan 180 Unit Rudal Anti Tank Javelin Kepada Indonesia
- Dubes AS : Kami Senang Bisa Ikut Dalam Indo Defence 2012
- TNI AD Tunda Pengadaan Heli Apache Karena Terbentur Anggaran
- Dubes AS : Senat AS Dukung Heli Apache Dijual ke Indonesia
- Pengamat : Adakah 'Permainan' Di Balik Pengadaan Apache Indonesia
- Panglima TNI : TNI AD Masih Kaji Pembelian Helikopter Apache
- Ini Dia Harga Dan Spesifikasi Apache AH-64D Block III Longbow Untuk Indonesia
- Jubir Kemhan : Bila Harga Sesuai Kami Terima Tawaran Helikopter Apache
- Komisi I : Kita Berharap AS Tawarkan Helikopter Chinook
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
Pesawat Tempur
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Wamenhan : KKIP Berhasil Yakinkan Komisi I Tentang Program KFX/IFX
- Rusia Berharap Bisa Negosiasi Su-35 Kepada Indonesia
- Indonesia Siapkan Dana Rp. 15 Triliun Untuk Pengembangan IFX
- Siapapun Presiden Nanti, Harus Komitmen Dengan Proyek KFX
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Komisi I Mau Pastikan Pesawat Tempur Sukhoi Baru Sudah Bersenjata
- Komisi I : Penundaan Sepihak Proyek KFX Ganggu Hubungan RI-Korsel
- Dua Pesawat Tempur Su-30MK2 Tiba Di Tanah Air
- Ini Alasan Korsel Tunda Proyek Pesawat Tempur KFX
- KSAU : TNI AU Tolak Hibah Pesawat Tempur F-5 Korsel
- Menhan : KFX Ditunda, Karena Indonesia Dan Korsel Ingin Buat Selevel F-35
- TNI AU Kembali Terima 8 Mesin Sukhoi Dari Rusia
- 2013, TNI AU Akan Lengkapi Satu Skuadron Sukhoi
- KAI Gelar Seminar "2013, KFX Harus Segera Diimplementasikan"
- Menhan Masih Mempertimbangkan Hibah F-5 Dari Korsel
- Korsel Paham Kekuatiran Indonesia Atas Penundaan KFX
- EADS Menantang Boeing Dan Lockheed Martin Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Perkuat Selat Malaka, Satu Skuadron F-16 Disiapkan di Pekanbaru
- Dua Sukhoi Baru TNI AU Sukses Test Flight
- Komisi I : Kami Menyanyangkan Progam Pengembangan KFX Tidak Bejalan Mulus
- Ini Jawaban Kemhan Penyebab Tertunda Pengembangan Pesawat Tempur KF-X/IF-X
1 komentar:
malu atuh sampe ngemis2 hanya untuk barang rongsokan begitu ,,mending beli baru aja meskipun cuma 6 biji tp maksimal perawatan nggak ribet,,
Post a Comment