ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Saturday, May 14, 2011 | 11:07 AM | 0 Comments

    Wamenhan : Industri Pertahanan Sangat Membutuhkan Suntikan Dana

    Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin Sedang Mengunjungi Fasilitas Di PT DI Bandung.

    Jakarta - Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, mengatakan, sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) industri pertahanan membutuhkan suntikan dana untuk memperkuat manajemen produksinya.

    "Kita tahu ada beberapa BUMN industri pertahanan yang membutuhkan dana dalam memperkuat manajemen produksinya, yakni PT PAL Indonesia dan PT Dirgantara Indonesia (DI)," kata Sjafrie usai Tabligh Akbar di Kantor Kemhan, Jakarta, Jumat.

    Sementara untuk PT Pindad, lanjut dia, dilihat dari kemampuannya sudah cukup.

    PT Krakatau Steel sendiri yang juga merupakan BUMN bukan membutuhkan dana, melainkan terobosan regulasi.

    "Ini sudah dipikirkan pemerintah dengan mengurangi pembiayaan, pemberlakuan biaya bea masuk terhadap bahan baku. Tapi, yang paling penting adalah suntikan dana untuk memperkuat produksi industri pertahanan nasional," tutur Sjafrie.

    Menurut dia, pemerintah sebagai pembeli memberi peluang itu, seperti pada 2011 ini Kemhan membeli sekian juta amunisi kepada PT Pindad, namun PT Pindad harus mempunyai biaya produksi.

    Ia mengatakan, perlu juga ada perhatian dari perbankan nasional dan Kementerian BUMN untuk memformulasikan kekuatan kemampuan produksi BUMN.

    "Ini ada pembagian tugas. Ini semua dikelola oleh Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), yang diketuai oleh Menhan Purnomo Yusgiantoro," paparnya.

    Sjafrie mengatakan, perlu adanya kekuatan industri pertahanan dalam negeri, baik yang dikelola oleh pemerintah (BUMN) atau swasta agar kekuatan industri pertahanan nasional bisa mandiri.

    "Kemandirian membangun industri pertahanan jangan dibaca absolut. Kita sekarang membangun panser, tetapi kita ingin membangun sendiri. Langkah kita ke depan, mesin itu mungkin bisa sendiri namun tetapi komponen bisa saja dari luar negeri. Yang harus kita lakukan dengan cara membangun pabrik komponen," ujarnya.

    Sumber: ANTARA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.