
Suasana pertemuan Delegasi Kunjungan Kerja Komisi I DPR RI dengan Federal Security on Military and technical Cooperation (FSMTC) Negara Federasi Rusia.
Moscow - Komisi I DPR RI di bidang pertahanan melakukan pertemuan dengan Pimpinan Federal Security on Military and Technical Cooperation (FSMTC), Delegasi Kunjungan Kerja Komisi I DPR RI mendapatkan komitmen pihak Russia pembangunan fasilitas service maintenance center atas alutsista yang diimpor Indonesia dari Negara Federasi Rusia.
Delegasi menyampaikan kepada FSMTC Negara Federasi Russia bahwa mengingat kerjasama teknis militer yang telah begitu erat terjalin antara Indonesia dengan Negara Federasi Rusia selama lebih dari setengah abad ini, maka adalah sangat perlu untuk mengembangkan kerja sama agar makin erat dan makin menguntungkan bagi kepentingan nasional kedua negara.
Delegasi juga mengharapkan dukungan FSMTC Negara Federasi Rusia untuk segera membantu terealisasikannya peran BUMNIP (Badan Usaha Milik Negara Industri Pertahanan) Indonesia untuk dijadikan mitra lokal dalam proses maintenance, repair dan overhaul seluruh peralatan militer yang diimpor Indonesia dari Rusia.
Hal ini sangat penting dalam rangka proses transfer of technology (ToT) kepada BUMNIP Indonesia sehingga pada saatnya nanti BUMNIP kita dapat secara mandiri menjadi agen maintenance, repair dan overhaul seluruh peralatan militer yang dimiliki Indonesia.
Isu lain yang mengemuka saat pertemuan dengan FSMTC, dimana pihak FSMTS meminta pihak Indonesia untuk segera merealisasikan kesepakatan kredit pembelian Alutsista yang disepakati pada tahun 2007 sebesar 1 miliar Dollar AS dimana sampai dengan saat ini baru terealisasi 1/3 (sepertiga) dari nilai kesepakatan tersebut.
Dalam kaitan ini, Pihak FSMTC sangat mengharapkan Indonesia agar segera menentukan Alutsista mana yang akan dibeli mengingat dalam proses pembuatan Alutsista dengan tekhnologi tinggi akan memerlukan waktu sedikitnya 2 tahun.
Delegasi menyampaikan pula agar hal ini menjadi nilai dukung untuk segera dibukanya service maintenance center di Indonesia.
Selain pertemuan dengan Kementerian Luar Negeri dan FSMTC Negara Federasi Rusia, Delegasi Kunjungan Kerja Komisi I DPR RI juga mengadakan pertemuan dengan Institute Studi Asia Afrika (ISAA) Pusat Studi Ketimuran dimana Delegasi sempat bertemu dengan Rektor ISAA dan mahasiswa Rusia yang sedang belajar Budaya dan Bahasa Indonesia.
Pada kesempatan ini, Delegasi menyatakan penghargaan yang sedalam-dalamnya mengingat studi tentang Indonesia telah ada sejak awal pendirian institute ini. Delegasi juga menekankan bahwa dengan mempelajari budaya dan bahasa suatu bangsa maka akan makin menyuburkan tumbuhnya saling pengertian antara bangsa Indonesia dan bangsa Rusia sehingga pada gilirannya akan menjadi mesin pendorong kerja sama kedua negara yang lebih erat kedepannya.
Delegasi Kunjungan Kerja Komisi I DPR RI ke Russia juga berkesempatan untuk mengunjungi Ria Novosti (Kantor Berita Rusia). Di Kantor Berita Ria Novosti tersebut, Delegasi diajak melihat-lihat kantor dari mulai ruang pembuatan berita dari berbagai belahan dunia, ruang editor dan tempat launching berita.
Delegasi ditemui oleh Pimpinan Editor, Mrs. Stevana Mironyuk, dan Direktur Mr Nikoly Birunkov, dan mendapatkan informasi mengenai perkembangan Kantor Berita Ria Novosti sejak awal pembentukannya tahun 1941 sampai dengan sekarang dimana pada awal pendiriannya sebagai corong pemerintah dan sekarang berubah total menjadi perusahaan Media Massa yang bebas meskipun untuk pembayaran gaji karyawan dan pemeliharaan gedung dan peralatan Ria Novosti masih disuplay Pemerintah sebesar 70% dari total anggaran, namun Ria Novosti telah mampu menjadi media massa yang mandiri dan tidak lagi menjadi corong pemerintah.
Dalam pertemuan dengan Retsesnev, Pabrik Pembuatan Satelit Telkom-3, dan PT Telekomunikasi Indonesia, Delegasi mendapatkan informasi mengenai kebutuhan atas satelit Telkom-3 yang nantinya dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia terlebih yang belum terjangkai oleh jaringan fiber optik. Satelit telkom 3 akan memiliki kapasitas 42 transponder aktif yang terdiri dari 24 transponder berkapasitas 36MHz Standar C-Band 8 transponder extension C-Band masing2 54MHz dan 4 transponder Ku-Band masing-masing 36MHz dan 6 transponder Ku-Band masing2 kapasitas 54MHz.
Satelit ini rencananya akan diluncurkan pada bulan Nopember tahun 2011 ini di Boikonur, Kazakstan. Delegasi juga diyakinkan adanya upaya transfer of technology dari proses pembuatan satelit telkom-3 ini dengan keterlibatan 10 (sepuluh) orang pejabat Lapan dan PT Telkom Indonesia untuk memantau pembuatan satelit telkom-3.
Sumber: DPR RI
Berita Terkait:
ALUTSISTA
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- TNI AU Akan Melakukan Pengadaan Peluru Kendali Jarak Menegah
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Komisi I : Pemotongan Anggaran Kemhan Bisa Ganggu Target MEF 2014
- Alutsista Buatan PT Pindad Dipamerkan Di Lebanon
- Untuk Perisai Udara, Indonesia Akan Dilengkapi Oerlikon Skyshield
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I : Kerja Sama Alutsista dengan Inggris Harus Dibatalkan
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Kasad Terima Presdir Avibras, Bahas Astros II
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- Komisi I Berencana Kunker ke Ukraina Untuk Jajaki Kerja Sama Persenjataan
- Bank BRI Siapkan Rp 1 Triliun untuk Biayai Alutsista Indonesia
- PBB Desak Konsensus Perjanjian Perdagangan Senjata
- Presiden : Indonesia Tak Pernah Gunakan Alutsista untuk Bunuh Rakyatnya
- Industri Pertahanan Nasional Sudah Menguasai Teknologi Level Menegah
- Menhan : Presiden Jajaki Kerja Sama Alutsista Dengan Jerman Dan Hungaria
- Pengamat : Industri Pertahanan Butuh Kepastian Dari Pemerintah
- Ketua DPR : Beban Hutang Luar Negeri Picu 'Seretnya' Pengadaan Alutsista
Anggaran
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Komisi I : Pemotongan Anggaran Kemhan Bisa Ganggu Target MEF 2014
- Komisi I Akan Dorong Tambahan Anggaran Kesejahteraan TNI di APBN-P 2013
- Tubagus : Batal Beli Apache, Indonesia Beli Heli Buatan PTDI
- Bank BRI Siapkan Rp 1 Triliun untuk Biayai Alutsista Indonesia
- Ketua DPR : Beban Hutang Luar Negeri Picu 'Seretnya' Pengadaan Alutsista
- DPR Setujui Anggaran Alutsista 14 Triliun Untuk TNI AD
- Komisi I Minta TNI Laksanakan Pengadaan Alutsista Secara Maksimal
- 2013, Anggaraan TNI AU Naik 8,3 Persen
- Industri Berharap Pemerintah Memberikan Kredit Untuk Tingkatkan Produksi
- 2012, TNI Belanja Alutsista Habiskan Rp 53,2 triliun
- Kemhan Serahkan Pengajuan Anggaran Optimalisasi 2013 ke TNI
- Kemhan : Alutsista 2013 Akan Semakin Moderen
- Pemerintah Memberikan Suntikan Dana Kepada 8 BUMN
- Menhan: Anggaran Diblokir tak Pengaruhi Program Alutista
- Komisi I : Dana Optimalisasi Kemenhan Tak Cair, Siapa Merugi?
- Vnesheconombank Berikan Pinjaman Kredit Pesawat Tempur Kepada Indonesia
- 2012, Penerimaan PT DI Mencapai Rp. 3.1 Triliun
- Indonesia Siapkan Rp.81.8 Triliun Untuk Anggaran Pertahanan Tahun 2013
- Menhan : Tidak Ada Yang Mencurigakan Dalam Pengadaan Alutsista
- Strategi Kemhan Untuk Mencari Anggaran Pengadaan Alutsista
- Wamenhan : PT Pindad Terima Order Dari Kemhan Senilai Rp. 2 Triliun
- Komisi I : Dipo Dinilai Hambat Modernisasi Alutsista
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
RUSIA
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- Rusia Berharap Bisa Negosiasi Su-35 Kepada Indonesia
- Komisi I Mau Pastikan Pesawat Tempur Sukhoi Baru Sudah Bersenjata
- Dua Pesawat Tempur Su-30MK2 Tiba Di Tanah Air
- TNI AU Kembali Terima 8 Mesin Sukhoi Dari Rusia
- Dua Sukhoi Baru TNI AU Sukses Test Flight
- Pesawat Antonov Kembali Kirim Empat Mesin Pesawat Sukhoi TNI AU
- Dua SU-30 MK2 Sudah Tiba Di Makassar
- Besok, Dua Pesawat Tempur Sukhoi Tiba Di Lanud Hassanudin
- 21 Februari, Indonesia Akan Kedatangan Su-30MK2 Dari Rusia
- Kemhan Dan FSMTC Rusia Bahas Kerjasama Teknik Militer
- Indonesia Berharap Kerjasama Pertahanan Dengan Rusia Semakin Erat
- Vnesheconombank Berikan Pinjaman Kredit Pesawat Tempur Kepada Indonesia
- Rusia Tawarkan kerjasama Pembuatan Tank Ringan Kepada Indonesia
- Rusia Tawarkan Buk-M Dan Pantsir S1 Kepada Indonesia
- Menhan Terima Wakil Dirjen JSC Rosoboronexport Untuk Membahas Kontrak Sukhoi Dan BMP-3F
- Sukhoi Tertarik Kerjasama Pembuatan Komponen Pesawat Dengan PT DI
- Rusia Siapkan Open Agreement Kerjasama Pertahanan dengan Indonesia
- Rusia Akan Memberikan ToT Pesawat Tempur Dan Sipil Buatan Sukhoi
- Mabes TNI AU : 2013, Pesawat Sukhoi Jadi 16 Unit
Teknologi
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Nipress : 2025, Kami Supplai Baterai Untuk 18 Kapal Selam TNI AL
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- ITS : Korsel Tak Tulus ToT Kapal Selam Kepada Indonesia
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Proses Alih Teknologi Kapal Selam Korsel Masih Berjalan Alot
- Sharp Avionik K Gandeng Elbit System Dalam Pengembangan Proyek LAH Dan KFX
- TNI AL Memilih Simulator Nautis Class A Untuk Pelatihan Kapal Perang Sigma
- Industri Pertahanan Nasional Sudah Menguasai Teknologi Level Menegah
- Bila Diinginkan, Indonesia Dengan Mudah Membuat Senjata Nuklir
- PT DI Akan Produksi Simulator CN-235 Dan Super Puma
- Radar INDRA Akan Dipasang Di Tiga Kapal Selam Indonesia
- Korsel Rilis Bom Korean GPS Guided Bomb Untuk KFX Kepada Publik
- Debat Polemik Pengembangan Pesawat Tempur KFX
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Pengamat : Israel Gagal Membuat Jet Tempur Kfir Yang Tangguh
- TNI AU Kembali Aktifkan ACMI Pekanbaru
- Departemen Pertahanan Bangun Pertahanan Cyber
- TNI Gandeng UI Untuk Mengembangkan Kapal Tanpa Awak
- Menhan : Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) Akan Diproduksi Massal
- Menristek : UAV Buatan BPPT Masih Terlalu Berisik
- KSAD : Pembelian Alutsista Luar Negeri Harus Ada Alih Teknologi
- Lapan : Nozzle Roket RX-550 Masih Bermasalah
- Spesifikasi UAV Sriti dan Alap-Alap Buatan BPPT
- BPPT Siap Mengembangkan UAV Untuk Militer
0 komentar:
Post a Comment