ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Monday, August 1, 2011 | 8:11 PM | 0 Comments

    China : AS Harus Angkat Kaki Kalau Tidak Ingin Masalah Laut China Selatan Semakin Terpuruk

    Beijing - Retorika-retorika dan ucap­an-ucapan kemarahan mengenai Laut China Selatan terus ber­gulir. China memperi­ngatkan, pe­ner­bangan pesawat pengintai AS di dekat pantai China baru-baru ini bisa berdampak pada berku­rang­nya kepercayaan ma­sing-masing negara. Ter­utama soal hubungan kerja sa­ma m­i­liter kedua negara.

    Karena itu, pemerintah China melalui Departemen Pertahanan Nasional, meminta AS untuk angkat kaki dari wilayahnya yang sekaligus sebagai bentuk peng­hormatan terhadap kedaulatan China. Karena kalau tidak, si­tuasinya bisa membuat Laut China Selatan Berdarah-darah.

    “Kami menuntut AS meng­hormati kedaulatan China. Ini demi kepentingan keamanan dan mengambil tindakan kongkret sekaligus meningkatkan pem­ba­ngunan yang sehat dan stabilnya hubungan militer,” demikian per­nyataan Departemen Per­ta­hanan Nasional China, kemarin.

    Peringatan tersebut menyusul pernyataan Ketua Gabungan Ke­pala Staf AS Laksamana Mike Mullen bahwa jajarannya akan terus mengintai di Laut China Selatan meski ditekan pihak Beijing. Alasannya, ada laporan yang masuk soal pesawat tem­pur China yang melintasi per­batasan Taiwan hanya untuk me­ngejar pesawat mata-mata AS.

    Laporan tersebut masuk dua bulan lalu. Menurut media-media di Asia, dua pesawat Sukhoi-27 milik pemerintah China ke­da­patan melintasi garis batas antara China dengan Taiwan, dua jet tempur itu mencoba mencegat pesawat pengintai AS U-2.

    “Kekhawatiran kami antara lain adalah insiden ber­ke­pan­jangan akan memicu salah per­hitungan, hingga pecah ben­trokan yang tidak diantisipasi semua pihak. Kami akan mem­pertahankan kehadiran kami di sini, karena kami mengemban tanggung jawab. Kami mencari dukungan kuat demi tercapainya resolusi damai atas perselisihan yang terjadi,” demikian per­nyataan Mullen kepada jurnalis Asia saat kunjungannya ke Chi­na guna menggelar perte­muan ting­kat tinggi dengan pemimpin Chi­na dan petinggi tentara China dua pekan lalu.

    Pertemuan kedua tentara Chi­na dan AS itu dalam rangka mem­bahas sejumlah masalah sensitif. Antara lain peningkat­an hubu­ngan tentara kedua ne­gara, pen­jualan senjata AS ke Taiwan, masalah Laut China Selatan, ke­a­manan jaringan in­ternet dan perkembangan ke­kuat­an militer China.

    Dalam pembicaraan itu, kedua pihak berkomitmen akan mem­bentuk prinsip yang mengun­tungkan bagi perkembangan tentara kedua negara, dan di­tegaskan kembali bahwa per­tukaran dan dialog tingkat tinggi antara kedua negara sangat pen­ting. Untuk itu, kedua pihak hen­daknya menciptakan suasana positif.

    Sumber : Fajar

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.