ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Friday, August 5, 2011 | 5:00 PM | 0 Comments

    Taiwan Perkuat Pertahanan Menghadapi China

    Taipeh - Presiden Taiwan Ma Ying-jeou mengatakan, negara harus memperkuat pertahanannya terhadap spionase China. Pernyataan itu muncul setelah serangkaian skandal mata-mata yang menyebabkan hubungan kedua negara menjadi tegang. Kegiatan intelijen China terus berlangsung meskipun hubungan keduanya memanas.

    Ma mengatakan, Taiwan perlu "secara aktif mencegah" setiap kebocoran rahasia ke China dan harus melakukan upaya kontrapenyusupan. Pernyataan Ma itu dikeluarkan Biro Keamanan Nasional, Jumat (5/8/2011).

    Menurut Biro Keamanan Nasional, Ma mengeluarkan pernyataan sikapnya itu dalam pertemuan intelijen, Kamis. Tujuannya untuk mengatasi masalah keamanan yang dihasilkan dari meluasnya masalah lintas-selat.

    Hubungan antara Taiwan dan China telah membaik sejak Ma berkuasa tiga tahun lalu, namun persoalan keamanan tetap rawan.Kedua pihak telah memata-matai satu sama lain sejak perpecahan mereka pada tahun 1949, akhir perang saudara.

    Beijing masih menganggap pulau itu sebagai bagian dari wilayahnya menunggu reunifikasi, jika perlu dengan kekerasan. Militer Taiwan awal tahun ini menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada seorang jenderal tentara dan petugas intelijen yang memata-matai untuk China.

    Sang jenderal Taiwan terpancing "perangkap madu" mata-mata perempuan China yang mengumpulkan informasi untuk Beijing. Sementara perwira China dilaporkan telah membantu mengungkap jaringan beberapa mata-mata Taiwan di daratan.

    Seorang pensiunan agen mata-mata Taiwan baru-baru ini memperingatkan, setidaknya 10 mata-mata China diyakini telah menyusup ke satuan keamanan pulau itu.

    Sumber : KOMPAS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.