ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Wednesday, August 17, 2011 | 4:36 PM | 0 Comments

    Korsel Kembangkan Rudal Antikapal Yakhont Versi Korsel

    Seoul - Uji pelayaran perdana kapal induk China ternyata benar-benar membuat tetangga-tetangganya resah. Setelah Taiwan mengumumkan akan mengembangkan rudal "pembunuh kapal induk", kini giliran Korea Selatan (Korsel) masuk ke lomba pembuatan rudal anti-kapal.

    Edisi Rabu (17/8/2011) harian Chosun Ilbo di Seoul, memuat laporan yang mengatakan pihak Badan Pengembangan Pertahanan (ADD) Korsel tengah mengembangkan rudal jelajah anti-kapal supersonik untuk menghadapi ancaman selain dari Korea Utara (Korut), musuh tradisional Korsel.

    "Rudal jelajah supersonik anti-kapal ini bertujuan mempertahankan negara dari ancaman laut dari negara-negara lain di kawasan di luar Korea Utara," demikian laporan yang dimuat hanya tiga hari setelah kapal induk pertama China mengakhiri uji pelayaran perdananya, hari Minggu lalu.

    Chosun Ilbo menambahkan, rudal baru ini akan dikembangkan berdasarkan desain rudal jelajah Yakhont buatan Rusia. Rudal versi Korsel ini dirancang akan melesat hingga kecepatan 2,5 kali kecepatan suara pada ketinggian rendah di atas permukaan laut, sehingga sulit dideteksi dan dilacak.

    Rudal dengan daya jangkau 300 kilometer ini diharapkan siap dioperasikan dalam waktu tiga atau empat tahun mendatang. "Riset menyeluruh untuk pengembangan rudal antikapal ini telah mulai dilakukan di ADD selama bertahun-tahun," ungkap koran tersebut, yang mengutip seorang sumber di pemerintah Korsel yang tak disebut namanya.

    Awal pekan ini, Taiwan juga dikabarkan sedang mengembangkan varian rudal anti-kapal Hsiung Feng III yang berdaya jangkau lebih jauh, memiliki hulu ledak lebih besar, dan bisa ditembakkan dari peluncur mobil di darat. Rudal Hsiung Feng III sendiri adalah rudal yang diklaim sebagai "pembunuh kapal induk" dan saat ini sudah dioperasikan di kapal-kapal fregat Taiwan.

    Uji pelayaran perdana kapal induk China pekan lalu membuat negara-negara di kawasan makin was-was dengan perkembangan militer negara tersebut. AS dan Jepang secara resmi meminta Beijing menjelaskan mengapa negara itu membutuhkan kapal induk, salah satu alat utama sistem persenjataan yang dinilai bersifat ofensif.

    Selain mencoba kapal induk, tahun ini China juga memamerkan pesawat tempur berteknologi stealth (siluman, tak terdeteksi radar) pertama dan mengakui pengembangan rudal pembunuh kapal induk Dong Feng DF-21D, yang disebut-sebut mampu "membunuh" kapal-kapal induk AS. China menegaskan semua persenjataan itu hanya akan digunakan untuk bertahan, bukan untuk menyerang negara lain.

    Sumber : KOMPAS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.