ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Sunday, August 14, 2011 | 2:45 PM | 0 Comments

    TNI AU Masih Dihadapi Masalah Jam Terbang

    Pontianak - Komandan Pangkalan Udara (Lanud) Supadio, Kolonel Pnb Kustono SSos, menutup secara resmi pendidikan transisi hawk 100/200 ke-10, Rabu (10/8) lalu. Upacara penutupan yang dilangsungkan di Balai Prajurit Lanud Supadio itu sekaligus menandakan dibukanya pendidikan transisi hawk 100/200 ke-11.

    Upacara yang berlangsung singkat dan khidmat ini dihadiri para pejabat di lingkungan Lanud Supadio. Antara lain, Komandan Skadron Udara 1 Letkol Pnb Deni Hasiloan Simanjutak, Pasipers Batalyon 465 Paskhas Kapten Psk Tobing yang dalam hal ini mewakili Danyon 465 Paskhas, dan anggota Skadron Udara 1, serta para undangan lainnya.

    Dalam sambutan tertulisnya Kustono mengatakan, meskipun TNI Angkatan Udara saat ini masih dihadapkan pada kendala keterbatasan jam terbang, namun bagi TNI Angkatan Udara, profesionalisme dan kesiapan pesawat merupakan tuntutan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.

    ”Sesuai tugas pokoknya, TNI Angkatan Udara mengemban tugas sebagai penegak kedaulatan negara di udara dan hukum di dirgantara,” ujarnya.

    Bila dikaitkan dengan wilayah Indonesia yang merupakan negara kepulauan, kata Kustono, tentunya tugas tersebut bukanlah pekerjaan yang ringan.

    ”Agar mampu melaksanakan tugas tersebut, selain diperlukan sumber daya manusia yang profesional di bidangnya, kesiapan operasional yang tinggi dari alutsista yang dimiliki, akan memegang peran yang sangat penting dan menentukan,” paparnya.

    Seluruh kesiapan tersebut jelas datang begitu saja. Harus disiapkan secara matang dan berkelanjutan. Salah satu upaya untuk mendidik kesiapan itu dapat dilihat dengan adanya pendidikan Transisi seperti yang dilakukan Lanud Supadio, kali ini.

    ”Pendidikan Transisi yang akan dilaksanakan ini, merupakan syarat mutlak yang harus dilalui atau diikuti oleh setiap penerbang yang akan mengoperasikan pesawat Hawk 100/200 yang ada di Skadron Udara 1,” jelasnya.

    Adapun mantan siswa pendidikan Transisi ke-10 adalah Lettu Pnb Sufriadi, Lettu Pnb M Higha Aprianda, dan Lettu M Idris Kurniawan. Sedangkan siswa Transisi Ke-11 adalah Letda Pnb Satria Tikwana Ratih.

    Sumber : HARIAN EQUATOR

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.