ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Thursday, September 22, 2011 | 8:43 AM | 0 Comments

    Menhan : Dalam Pengadaan Alutsista, Perbankan Diminta Bantu Biayai

    Jakarta - Kementerian Pertahanan bertekad untuk memaksimalkan kemampuan pembiayaan dari dalam negeri untuk modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista). Diharapkan, sindikasi perbankan nasional dapat berperan aktif untuk meringankan kebutuhan biaya proyek tersebut.

    Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan, ekonomi Indonesia saat ini cukup baik untuk mampu melakukan pendanaan. “Ekonomi Indonesia pada saat ini terus meningkat, bahkan pada akhir kabinet diperkirakan spendingnya naik dari sekarang Rp1.200 triliun menjadi Rp1.700 triliun,” katadiadiJakarta kemarin. Kondisi ini ditambah dengan cadangan devisa yang mencapai hampir USD125 juta.

    “ Kalau kita gunakan untuk modernisasi alutsista, sejauh mungkin akan kita gunakan pembiayaan dalam negeri. Apakah itu dalam bentuk pinjaman bank dalam negeri atau dalam bentuk surat utang negara (SUN), ”papar dia. Jika alternatif-alternatif tersebut masih belum bisa menutup kebutuhan biaya, dimungkinkan untuk memanfaatkan pinjaman dari luar negeri.Misalnya,kredit negara seperti yang selama ini dilakukan dengan pihak Rusia.

    “Itu semua memerlukan koordinasi dengan Kemenkeu,” urai Purnomo. Seperti diketahui, untuk program modernisasi alutsista (minimum essential force/ MEF) hingga 2014, Bappenas telah menyetujui bakal mengucurkan Rp99 triliun. Dari angka itu,Rp66 triliun di antaranya diperuntukkan bagi pembelian alutsista baru, sedangkan sisanya digunakan membiayai perawatan dan pemeliharaan.

    Anggaran ini sudah ditetapkan dalam baseline Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010–2014. Di luar anggaran itu,juga akan dikucurkan dana sebesar Rp50 triliun yang dicarikan secara bertahap melalui APBN tiap tahun sejak 2011–2014. Pengamat militer dari Universitas Indonesia Andi Widjajanto menuturkan, pemerintah seharusnya menghabiskan kredit negara yang masih tersisa dari kerja sama dengan Rusia.

    “Ini masih ada sisa kredit negara sekitar USD300 juta, harusnya ini dihabiskan,”kata dia. Sisa kredit negara itu jika dapat dimaksimalkan akan sangat membantu dalam pengadaan alutsista.Pemerintah juga diharapkan melakukan perpanjangan dengan skema yang sama.“(Skema) Kredit negara paling menguntungkan untuk pengadaan alutsista jangka pendek 2014,”ujar Andi.

    Sumber : Seputar Indonesia

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.