ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Tuesday, September 20, 2011 | 9:53 PM | 0 Comments

    Menhan : Indonesia - AS Akan Perkuat Kerja Sama Pertahahan

    Jakarta - Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat (AS) akan memperkuat dan memperluas kerja sama pertahanan dan militer, dalam mengantisipasi perkembangan lingkungan strategis regional dan global, kata Menteri Pertahanan (Menhan), Purnomo Purnomo Yusgiantoro.

    Usai menerima penghargaan "Medal for Strengthening Combat Fraternity" dari Pemerintah Rusia di Jakarta, Selasa, ia mengatakan kepada ANTARA News bahwa peningkatan dan perluasan kerja sama pertahanan antarkedua negara akan menjadi bahasan utama dalam kunjungan Menteri Pertahanan AS, Leon Edward Panetta, ke Indonesia medio Oktober 2011.

    "Kerja sama pertahanan dan militer kedua negara selama ini telah berjalan cukup baik, dan akan terus kita bina dan tingkatkan," katanya.

    Kerja sama militer kedua negara mengalami penurunan sejak memuncaknya kasus Timor-Timur yang berakhir dengan pemisahan diri Timtim dari Republik Indonesia melalui referendum pada September 1999. Setelah itu, sebagian kalangan di AS, terutama pihak Kongres, meminta Pemerintah AS untuk tidak meneruskan kerjasama militer-militer tersebut.

    Hal tersebut tercantum dalam Amandemen Leahy, sebuah amandemen yang pembuatannya dimotori oleh Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Kongres AS saat itu, Patrick Leahy. Namun, di tengah kerasnya sikap Kongres AS dalam hal ini, pemerintah AS berusaha membujuk kongres untuk membuat kelonggaran. Berbagai pembicaraan dilakukan dengan pemerintah Indonesia untuk mencapai jalan terbaik.

    Setelah melalui jalan berliku, AS pun membuka kembali hubungan militer-militer dengan Indonesia termasuk memberikan kembali pelatihan bagi Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat (Kopassus) meski masih dilakukan bertahap.

    Perkembangan lingkungan strategis yang dinamis baik regional maupun internasional, termasuk terorisme dan perkembangan di Laut China Selatan mau tidak mau membuat AS harus memperkuat hubungan bilateral serta multilateral dengan sejumlah negara termasuk ASEAN, khususnya Indonesia.

    "Kita akan rumuskan dan formulasikan kerja sama kedua negara yang telah berjalan baik, agar lebih baik lagi," kata Purnomo.

    Sumber : ANTARA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.