ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Wednesday, September 21, 2011 | 6:01 PM | 0 Comments

    Menhan: Tidak Ada Penggelapan Dana APBN Di Kemhan

    Jakarta - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengakui ada yang tidak klop antara pagu anggaran dengan dana pertahanan di dalam APBN. Namun itu bukan berarti indikasi terjadinya penggelapan dana APBN di jajaran Kementerian Pertahanan RI.

    "Itu hanya masalah teknis. Tidak ada anggaran yang digelapkan," ujar Menhan di sela-sela peninjauan rumah susun prajurit TNI di Ciangsana, Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/9/2011).

    Purnomo meluruskan polemik tersebut. Di dalam rakor dengan Komisi I DPR tanggal 6 Juli 2011, Kemhan direncanakan mendapat alokasi anggaran Rp 2,485 Triliun. Rinciannya, Rp 2 triliun untuk alutsista, Rp 443 miliar untuk menampung luncuran pinjaman dalam negeri tahun anggaran 2010.

    Sisanya Rp 42 miliar untuk perlengkapan alat kesehatan KRI Soeharso. Sedangkan berdasarkan raker Banggar DPR RI dengan pemerintah tanggal 5 hingga 22 Juli, Kemhan mendapat tambahan dana dari optimalisasi sebesar Rp 50 miliar untuk alat kesehatan rumah sakit KRI Soeharso.

    Sementara itu, pada rapat kerja dengan Komisi I DPR dengan Wamenkeu Anny Ratnawati, tanggal 19 September 2011, ada hal yang berbeda. Anny menjelaskan Rp 443 miliar dari total APBN-P 2011 Rp 2,485 triliun, dialokasikan untuk menampung luncuran pinjaman dalam negeri 2010. Sehingga alokasi APBN-P Kemhan tahun 2011 menjadi Rp 2,050 triliun.

    "Memang ada takeover di 2010, kemudian ada Alkes Harsono yang dibebankan pada kita. Sehingga Rp 2,485 triliun menjadi Rp 2,050 triliun. Memang kita berkurang, jelas Purnomo.

    Purnomo berpegang pada anggaran Rp 2,050 triliun yang tidak menjadi polemik. Dia mengaku karena baru permintaan anggaran, uangnya belum cair. Masih ada kesempatan bagi Kemhan, Komisi I DPR dan Kemenkeu membereskan masalah ini.

    "Tapi kita kan bingung ini. Kemenkeu sebagai penjuru keuangan di pemerintah dan Komisi I mitra kita," ujar Purnomo.

    Sebelumnya, Komisi I DPR menduga telah terjadi permainan dalam penetapan pagu anggaran tambahan untuk pembelian senjata dan sejumlah program Kemhan tahun 2011. Komisi I menyoroti perbedaan anggaran yang disetujui dalam raker komisi I sebesar Rp 2,485 triliun dengan pagu definitif yang disetujui Kemkeu adalah Rp 2,050 triliun saja.

    Sumber : DETIK

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.