ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Friday, January 27, 2012 | 8:12 AM | 0 Comments

    Dubes Rusia Dan AS Dipanggil Komisi I Untuk Membahas Alutsista Dan Pertahanan

    Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia mempertanyakan Kredit Ekspor (KE) US$ satu miliar yang diberikan Pemerintah Rusia kepada Indonesia, ketika bertemu dengan Komisi I DPR RI. yang seharusnya digunakan untuk membeli berbagai peralatan militer dari negara Beruang Merah tersebut. Padahal sudah ada penandatangan Menteri Keuangan Indonesia dengan Rusia.

    “Rusia mempertanyakan mengapa Indonesia tidak melanjutkan pembelian peralatan militer dari Rusia, Ini preseden buruk bagi Indonesia” Kata Lili Wahid yang mengaku, jika Komisi I baru tahu ada masalah seperti itu.

    Kepada itoday, adik Alm. Gus Dur ini juga mengatakan, Komisi I akan meminta keterangan dari pemerintah, dalam hal ini kementerian pertahanan. Dan Komisi I juga akan memberitahukan ke komisi yang berhubungan dengan kementerian keuangan.

    Kerjasama pertahanan antara Rusia-Indonesia menghangat kembali sejak Pemerintahan Megawati, yang membeli berbagai peralatan militer dari Rusia. Sejak saat itu, Rusia semakin intensif berhubungan dengan Indonesia dengan memberikan KE untuk mempermudah Indonesia mendapatkan peralatan militer negara Beruang Merah tersebut.

    Indonesia sendiri berencana akan menambah lagi armada Sukhoinya, dengan memesan pesawat tempur sejenis dengan nilai kontrak sebesar US$ 200 juta.

    Komisi I Panggil Dubes AS

    Selain dengan Dubes Rusia untuk Indonesia, siang tadi Komisi I DPR RI juga bertemu dengan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia.

    Kepada itoday, anggota Komisi I DPR RI, Lili Wahid mengatakan, kedatangan Dubes AS ke Komisi I hanya untuk memberitahukan, AS akan merampingkan angkatan bersenjatanya, dan menaruh perhatian terhadap perkembangan Indonesia dalam skala hubungan bilateral kedua negara.

    Namun Lili tidak menjelaskan lebih lanjut, mengenai hal apa yang akan diperhatikan Pemerintah AS dalam rangka hubungan dua negara. Hal ini menjadi pertanyaan besar, sebab AS memiliki banyak kepentingan di Indonesia, salah satunya masalah Freeport dan HAM di Papua.

    Sejak AS diterpa krisis ekonomi, Pemerintah AS memang berencana untuk melakukan efisiensi di segala ini, termasuk militernya. Salah satunya dengan merampingkan jenis Alutsista yang digunakan angkatan bersenjatanya.

    Sumber : ITODAY/ITODAY

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.