ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Tuesday, January 24, 2012 | 8:28 PM | 0 Comments

    KSAD menyatakan tak akan mencampuri urusan internal Belanda soal tank Leopard

    Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Pramono Edhie Wibowo menyatakan tak akan mencampuri urusan internal Belanda soal tank Leopard. "Saya tidak mau melobi parlemen Belanda. Saya meminta agar pemerintah Belanda sendiri yang melobi parlemennya karena itu bukan urusan saya," katanya dalam rapat dengar pendapat di Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, 24 Januari 2012.

    Rencana pembelian tank bongsor Leopard sempat diberitakan ditolak parlemen Belanda. Kementerian Pertahanan awalnya memang berencana membeli 100 tank Leopard bekas angkatan bersenjata Kerajaan Belanda. Tank buatan Jerman ini rencananya akan digunakan untuk memperkuat armada TNI Angkatan Darat di wilayah perbatasan Kalimantan. Anggaran US$ 280 juta pun sudah disiapkan untuk membeli 100 tank berdaya tembak 6 kilometer itu.

    Dalam perkembangannya, tank Leopard itu juga ditawarkan langsung oleh negara produsennya, Jerman. Pramono Edhie menegaskan hingga saat ini belum ada keputusan final soal pembelian tersebut. Dia menjelaskan pihaknya masih berada dalam tahap negosiasi untuk mendapatkan penawaran terbaik.

    Masalah pembelian tank Leopard itu sempat dipertanyakan juga oleh para anggota Komisi Pertahanan DPR. Mereka mempertanyakan spesifikasi tank berat itu yang dianggap tidak cocok dengan kondisi geografis dan geologis Indonesia. Wakil Ketua Komisi Pertahanan, T.B. Hasanuddin, menyatakan dengan adanya rapat ini setidaknya pertanyaan soal itu bisa terjawab. "Kami sudah mendapatkan penjelasan yang lebih baik sekarang," kata dia.

    Meski demikian politikus PDI-Perjuangan itu tetap menekankan jangan sampai anggaran yang dikeluarkan juga terlalu besar. Menurutnya DPR belum menyetujui pinjaman luar negeri yang direncanakan TNI. "Itu memang tidak dibahas secara mendalam, tapi saya kira DPR perlu mengawasi masalah seperti itu," ujarnya.

    Sumber : TEMPO

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.