ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Tuesday, January 31, 2012 | 8:20 AM | 0 Comments

    Komisi I Mempertanyakan Pembelian UAV Dari Filipina

    Jakarta - Komisi I DPR mempertanyakan rencana pembelian pesawat tanpa awak dari Filipina.

    Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Gerindra Ahmad Muzani meminta TNI memberikan alasan logis di balik rencana ini. Ia menilai, kemampuan industri pertahanan dalam negeri Indonesia lebih baik daripada Filipina.

    "Setahu kami (Komisi I), Filipina itu negara yang industri pertahanannya ada di bawah negara kita, khususnya secara dirgantara. Lalu tiba-tiba kita akan beli pesawat dari Filipina. Tolong diyakinkan kepada kami, apa alasannya," ujar Muzani dalam rapat kerja bersama Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Menteri Keuangan Agus Martowardojo dan Kepala Bappenas Armida Alisjahbana di Gedung DPR, Jakarta, Senin (30/1).

    Sebelumnya, dalam paparan di depan Komisi I, Menhan Purnomo mengatakan adanya rencana TNI untuk membeli pesawat tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle/UAV) dari Filipina. UAV dianggap penting untuk dimiliki untuk menjaga keamanan wilayah Indonesia.

    Menurut Muzani, pengadaan UAV dari Filipina tidak perlu karena industri pertahanan dalam negeri mampu bersaing dengan negara tetangga. Ia mencontohkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang saat ini masih terus mengembangkan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA).

    "TNI bisa bekerja sama dengan BPPT untuk mengadakan atau memproduksi pesawat jenis ini. Kalau kita tidak bisa bikin, jelaskan kenapa kita pilih pesawat dari Filipina. Lama-lama kita bisa impor dari Timor-Timur atau Vietnam, negara yang justru kita bantu teknologi pertahanannya," tandasnya.

    Sumber : Media Indonesia

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.