ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Thursday, February 2, 2012 | 7:54 AM | 0 Comments

    Anggota Komisi I : Tidak Semua Anggota Komisi I Broker Alutsista

    Jakarta - Isu pembelian pesawat intai tanpa awak dari Israel memunculkan kecurigaan adanya broker atau calo yang bermain. Anggota komisi I DPR Al Muzammil Yusuf mewanti-wanti pemerintah untuk mewaspadai adanya calo alutsista dari luar negeri.

    "Pemerintah mewaspadai broker pengadaan alutsista dari luar negeri. Itu harus diputus," imbuhnya, Rabu (1/2).

    Al Muzammil mengatakan, mereka ini telah menyebabkan anggaran alutsista menjadi besar karena harus menambah anggaran dan berpeluang terjadinya tindak pidana korupsi. Menurutnya, jangan menganggap semua anggota DPR itu adalah broker anggaran dan bermain dengan isu penolakan ini.

    "Kami komitmen untuk memutus mata rantai mafia anggaran baik di eksekutif, legislatif, maupun pihak swasta,” Ujarnya.

    Kadispen AU, Marsekal Muda Azman Yunus, membantah adanya rencana membeli pesawat intai tanpa awak dari Israel, karena pihaknya tidak pernah merencanakan hal itu. TNI AU saat ini menunggu penyelesaian dua pesawat intai buatan PT Dirgantara Indonesia. PT DI sendiri tengah menunggu penyelesaian dua pesawat intai CN 235.

    "Kami tidak akan beli pesawat intai dari Israel atau luar negeri. Belum ada opsi ke sana," katanya.

    Saat ini TNI AU baru memiliki dua pesawat intai dengan awak. Satu pesawat intai tipe CN 235 yang disiagakan di Skuadron Makassar dan satu lagi tipe Boeing 737.
    Pihaknya lebih mengutamakan produk buatan PT DI ketimbang produk luar negeri.

    Keperluan belanja alutsista dari luar negeri baru diprioritaskan untuk keperluan tempur. “Misalnya pembelian Sukhoi," ujarnya.

    Sumber : Republika

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.