ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Saturday, July 7, 2012 | 11:24 AM | 0 Comments

    Menhan : Komisi I Harus Minum Pil Sabar Dulu

    Jakarta - Kementerian Pertahanan (Kemhan) masih menghitung biaya upgrade empat unit pesawat Hercules C-130 hibah dari Australia. Maka aneh bila Komisi I DPR sudah menyebut biayanya adalah US$ 60 juta dan itu pun dinilai terlalu mahal.

    Demikian kata Menhan Poernomo Yosgiantoro menanggapi Komisi I DPR yang menggugat hibah dari Australia. Dia ditemui wartawan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (6/7/2012).

    "Tanya kembali ke DPR, dari mana bisa keluar US$ 60 juta? Terlalu mahal yang bagaimana? Lha wong tim kita sekarang ini masih inspeksi di sana," gugat Poernomo.

    Tim inspeksi yang dia maksud yaitu tim teknis dari TNI AU di Australia. Mereka dikirim untuk memeriksa kondisi dari empat pesawat angkut berat Hercules milik RAAF yang dihibahkan kepada TNI AU buat mengetahui bagian mana sajakah yang perlu diupgrade.

    Berdasar laporan dari tim inspeksi tersebut, baru bisa bagian mana yang perlu upgrade dan upgrade menjadi yang bagaimana. Setelah itu dihitung biaya upgradenya dan anggarannya diajukan kepada DPR melalui APBN.

    "Tim inspeksi lapor ke KSAU, dari KSAU dibawa ke Mabes TNI lalu Kemenhan. Nanti kita olah soal kemahalan dan sebagainya. Baru setelah itu anggarannya diajukan ke DPR," papar Poernomo tentang prosedur pengangarannya.

    "Jadi sabar dulu. DPR minum pil sabar dulu," sarannya.

    Merujuk pada laporan TNI AU, dia yakin kondisi empat unit pesawat hibah tersebut masih amat bagus. Meski buatan 1978 tetapi memiliki jam terbang yang rendah dan juga mendapat perawatan rutin yang baik.

    "Menurut TNI AU pesawat itu bisa dipakai sampai 15-20 tahun lagi," sambungnya.

    Lebih dikatakannya, bila memang anggaran pengadaannya tak lolos tahun ini maka akan diajukan buat 2013. Namun mengingat urgensi pengadaannya pasca keputusan TNI AU tidak menerbangkan lima Fokker 27 miliknya, diusahakan Hercules hibah itu bisa tiba tahun ini.

    "Bisa juga dengan pengalihan pos anggaran. Nanti kita lihat," imbuh Poernomo.

    Sumber : DETIK

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.