ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Monday, July 2, 2012 | 9:31 PM | 0 Comments

    TNI AU Akan Retrofit Empat Hercules Hibah Dari Australia

    Darwin - Indonesia mendapat hibah empat unit pesawat C-130 H Hercules dari Australia. Kondisi empat unit pesawat angkut berat buatan AS akhir 1978 ini dinilai masih sangat bagus, meski demikian tetap perlu dilakukan renovasi seperlunya.

    "Sekarang cat-nya masih RAAF, nanti dicat jadi TNI AU. Biayanya untuk empat unit sekitar AUD 50 juta termasuk beli suku cadang," KSAU Imam Sufaat, di RAAF Base, Darwin, NT, Australia, Senin (2/7/2012).

    Hal ini disampaikan setelah penandatanganan dokumen hibah pesawat. Dokumen ditandangani Sekjen Kemenhan Eris Harryanto bersama Air Vice Marshal David Hupfeld sekitar 30 menit setelah pesawat kepresidenan RI mendarat di RAAF Base, Darwin, Australia.

    Jumlah pesawat Hercules yang dimiliki TNI AU saat ini 21 dari 30 unit kebutuhan minimalnya. Maka empat pesawat hibah dari RAAF ini sangat berarti terlebih kondisinya yang sangat terawat.

    "Empat unit dari RAAF ini seri H buatan 1978 dengan airframe 15 ribu jam dan terawat sangat baik, jadi kondisinya bagus makanya kami terima hibahnya. Kalau beli baru, sekarang USD 100 juta per unit pesawatnya saja," papar Imam.

    Di dalam sambutannya, Menhan Poernomo Yusgiantoro menyatakan empat unit pesawat hibah RAAF itu akan digunakan untuk operasi militer non perang. Prioritasnya adalah misi tanggap darurat pasca bencana alam.

    "Pesawat angkut seperi ini kami perlukan operasi militer non perang seperti tanggap darurat bencana alam," ujarnya.

    Di dalam kesempatan sama, Menhan Australia, Kevin Smith, berniat memberi bantuan pesawat angkut setelah Australia terlibat operasi tanggap darurat bencana alam di Indonesi. Pada saat itulah mereka melihat bahwa TNI masih kekurangan pesawat angkut berat untuk keperluan membawa bahan logistik bantuan ke daerah dilanda bencana.

    "Saya harap dengan pesawat ini, kapabilitas TNI dalam tanggap darurat bencana alam semakin meningkat," ujar Kevin Smith.

    Pada acara penandanganan nota hibah, ada satu unit Hercules C-130 H yang dihadirkan ke lokasi. Sedangkan tiga sisanya masih di RAAF Base, Sidney, Australia, dan diharapkan tiba di Indonesia dalam waktu dekat.

    Sumber : DETIK

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.