ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Tuesday, October 2, 2012 | 7:54 AM | 2 Comments

    ITS Siap Membantu Uji Sistem KRI Klewang

    Surabaya - Para pakar perkapalan dan kelautan ITS Surabaya menilai terbakarnya KRI Klewang pada Jumat (28/9) akibat kurang didukung dengan uji sistem dan prosedur baku secara laboratoris, karena itu ITS siap membantu kelanjutan program itu.

    "Kami memiliki tim konsorsium kapal perang yang bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan sejak 2012 dan tim investigasi yang mendapat sertifikasi KNKT," kata pakar transportasi laut ITS Dr RO Saut Gurning ST MSc di Surabaya, Senin.

    Dalam diskusi pakar di Rektorat ITS Surabaya itu, pihaknya menyatakan siap membantu melakukan uji sistem kapal dan prosedur baku secara laboratoris serta desain kapal ke depan untuk kelanjutan program itu.

    "Ke depan, program itu harus dilanjutkan, tapi jangan semata-mata program, melainkan program itu harus berdampak pada dua hal yakni peningkatan kemampuan teknologi bangsa dan penguatan industri perkapalan di sektor hulu," katanya.

    Senada dengan itu, anggota Konsorsium Kapal Perang ITS Dr Subchan menegaskan bahwa terbakarnya KRI Klewang hendaknya tidak membuat pemerintah dan TNI menjadi patah arang.

    "Yang namanya tahap awal itu selalu ada kecelakaan, karena itu program itu harus terus dilanjutkan, apalagi teknologi yang dimiliki KRI Klewang itu hanya dimiliki 3-4 negara," katanya.

    Namun, katanya, terbakarnya KRI Klewang itu harus memberi pelajaran berharga yakni pentingnya "SOP" sejak dari tahap desain, pemilihan material, pengerjaan, hingga uji coba kapal itu.

    "Saya yakin prosedur mungkin sudah benar, tapi prosedur yang dilakukan itu kurang didukung uji laboratoris secara memadai, sehingga ada tahapan atau bagian yang tak sesuai standar," katanya.

    Sumber : ANTARA

    Berita Terkait:

    2 komentar:

    Hindryati Maida said...

    Kepada Petinggi TNI untuk mempertimbangkan membuat Ekranoplan untuk keperluan Militer mengingat wilayah laut kita yang luas,Ekranoplan dapat terbang rendah di atas air laut sungai,danau,rawa atau daratan yang datar.Dapat di fungsikan pula untuk sosial seperti AMBULANS LAUT dan Team SAR pencari korban kapal tenggelam dan PEMADAM kebakaran LAUT.(LIHAT YOUTUBE "FLYSHIP 80")

    FirmanSyah said...

    beritanya bermanfaat,tapi saya juga punya berita lain tentang 2021 Kursus Morgan Empat Set untuk Amerika

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.