SINGARAJA, KOMPAS.com - Sebanyak 19 negara dengan melibatkan 106 kapal kecil dipastikan mengikuti "Sail Indonesia 2010" yang dijadwalkan berlangsung 22-25 September 2010 di Pantai Bina Ria kawasan wisata Lovina, Kabupaten Buleleng, Bali.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Buleleng, Putu Tastra Wijaya, di Singaraja, Kamis (16/9/2010) mengatakan, pihaknya sudah mendapat konfirmasi kepastian kesertaan dari 19 negara tersebut dengan melibatkan sekitar 250 awak kapal layar.
Negara yang mengikuti kegiatan internasional itu di antaranya Amerika Serikat, Selandia Baru, Australia, Prancis, Austria, Swedia, Jerman, Norwegia, Argentina, Italia, Kanada, Jepang, Belanda dan tuan rumah Indonesia.
Menurut Tastra, Sail Indonesia bertujuan mempromosikan Bali, khususnya potensi pariwisata Buleleng, dengan harapan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara maupun domistik.
Secara nasional, kegiatan Sail Indonesia diselenggarakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan bekerjasama dengan Yayasan Cinta Bahari yang didukung pemerintah daerah sebagai tujuan peserta lomba layar.
Sail Indonesia merupakan kegiatan reli layar tahunan yang diprogramkan berlangsung tiga bulan guna menjelajahi nusantara melalui jalur wisata laut, dengan misi mempromposikan Indonesia sebagai daerah tujuan wisata bahari.
Untuk di Kabupaten Buleleng, penyelenggaraan tahun ini merupakan pelaksanaan yang keempat dari delapan kali pelaksanaan kegiatan internasional itu yang digelar sejak 2003.
Pelepasan seluruh peserta telah dilaksanakan 24 Juli lalu di Darwin, selanjutnya melintasi benua Australia ke Asia, kemudian memasuki Indonesia melalui Saumlaki/Banda dan Kupang menuju Batam. Tahun ini terdapat penambahan beberapa destinasi baru yang dikunjungi peserta, seperti Kabupaten Rote Ndao, Sabu, Sumba Timur, Sumba Barat dan Kota Bau Bau.
Sementara Kabupaten Buleleng yang memiliki panjang pantai 155 kilometer dikenal dengan pantai Lovina-nya yang tenang, merupakan tempat bertemunya para peserta dari jalur barat dan timur.
Ketika ditanya mengapa kawasan pantai utara Bali ini dipilih sebagai salah satu tujuan peserta, Kadis Budpar Buleleng mengemukakan, Lovina memiliki keindahan, masyarakatnya ramah, dan tersedia kelengkapan fasilitas yang memadai.
"Kita ingin tamu-tamu dari mancanegara nanti benar-benar dapat menikmati kenyamanan dan keindahan daerah ini," ucapnya.
Peserta akan dihibur berbagai kesenian tradisional khas Buleleng, seperti joged bumbung, kesenian angklung, rindik, wayang kulit serta pertunjukan kesenian kolosal. Uniknya, peserta lomba layar itu juga akan diberikan kesempatan mengikuti kursus masakan Bali.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
0 komentar:
Post a Comment