MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Tugas 11 teknisi jet tempur ultramodern asal Rusia yang tiba bersama satu unit Sukhoi jenis SU 27 SKM, Kamis (16/9/2010) pukul 21.45 Wita tadi malam di Lanud Hasanuddin, Makassar, ternyata tidaklah mudah.
Mereka ditarget menyelesaikan proses perakitan tiga unit Sukhoi dalam tiga pekan ke depan. "Informasi dari Jakarta, mereka ini harus bertanggung jawab menyelesaikannya sebelum 5 oktober," klata seorang periwira Skuadron 11 di Lanud Hasanuddin Makassar, tadi malam.
Sebelumnya, melalui Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan, Brigjen I Wayan Midhio, 11 uni jet Sukhoi yang bermarkas di Skuadron 11 Hasanuddin Makassar, akan dpakai dalam parade terbang udara di upacara HUT TNI 5 Oktober mandatang.
Pihak Indonesia mendesak agar tim perakit Sukhoi dari Rusia menyelesaikan perakitan tepat waktu. Sebelum pesawat tersebut laik terbang dan diserahkan pada Kemhan, maka masih menjadi tanggung jawab pihak pabrikan.
Kematian 3 anggota Tim Warranty dari Rusia setelah menenggak minuman keras ini tidak mempengaruhi pekerjaan anggota tim yang lain.
Sisa anggota tim diharapkan tetap bisa menggejot pekerjaan tepat waktu sejakkematioan tiga teknisi lainnya, Tim teknisi Rusia sendiri berjumlah 40 orang, namun baru 32 orang yang tiba di Indonesia.
Tim warranty (garansi) ada 11 orang, tim perakit 13 orang, pilot 3 orang dan teknisi lainnya. tiga anggota tim perakit Sukhoi dari Rusia yang tewas pada Senin 13 September adalah Savanoc, Alexander dan Voronim, masuk tim garansi.
Media di Moskow mennyebut para ahli yang berusia awal 50 tahun itu adalah pakar dan ahli di bidangnya, dan sudah bekerja di pabrikan Sukhoi, Kaapp, di Rusia, sejak 1998.
Karena kurang, makanya kita minta pengganti karena tiga orang meninggal.
Media Rusia menyebut mereka ahli di bidangnya dan berusia akhir 40-an tahun. hanya dikerjakan oleh sembilan teknisi.
Sukhoi seri SU-27 SKM ini, tiba bersama 3 teknisi perakit dua Sukhoi yang tiba lebih dulu, 10 September 2010 lalu.
Ketiga teknisi perakit ini menggantikan, 3 ahli pesawat bidang radar, hydraulik, dan teknisi ini yang meninggal akibat over dosis minuman keras oplosan di Asrama Lanud TNI AU.
Rencananya tiga jenazah baru bisa dipulangkan Kamis 17 September, pagi ini.
Selain tiga jenazah tersebut, masih ada ada satu tyeknisi yanmg juga ikut minum-minuman keras yang akan dikembalikan, karena diangap melanggar ketentuan Lanud Hasanuddin.
Sumber: TRIBUN
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment