"Ini sudah prosedur resmi internal TNI," kata Kepala Penerangan Kodam VI Mulawarman Letkol Suwarjiyana di Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu.
Penyelidikan itu, jelas Letkol Suwarjiyana, terutama untuk mengetahui sebab-sebab timbulnya ledakan, dan bagaimana kejadian tersebut sampai bisa menewaskan atau melukai sejumlah prajurit.
"Kita tentu tidak ingin kejadian seperti ini terulang kembali di masa mendatang. Ini adalah pelajaran yang berharga mahal yang mesti kita pahami," ujar Letkol Suwarjiyana.
Pada peritiwa yang muncul Jumat (17/9) siang lalu itu, selain menewaskan Sersan Kepala (Serka) Buana (40), juga lima prajurit Yon 600 Raider lainnya mengalami luka-luka.
Serka Buana tewas dengan kedua tangan hancur, muka dan bagian dada gosong. Serka Buana adalah salah seorang ahli bahan peledak di kesatuan Yon 600 Raider.
Tiga prajurit tercatat mengalami luka cukup serius, yakni Serka Rudi yang terluka di bagian tangan kanan, Prajurit Kepala (Praka) Hendri cedera pada mata, dan Praka Rifai mata kanannya robek.
Untuk korban luka ringan masing-masing Prada Bambang yang terluka di kepala bagian kanan, dan Sertu Umar luka di telinga kanan. Kedua korban ini sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Sementara korban yang luka serius, masih dirawat di Rumah Sakit Tentara dr Hardjanto Balikpapan.
Jenazah Serka Buana diketahui sudah diterbangkan ke Surabaya, Jawa Timur untuk selanjutnya diantar ke rumah duka di daerah Kebumen, Jawa Tengah.
Kejadian tersebut, kata Kapendam Letkol Suwarjiyana, berawal saat regu yang dipimpin Serka Buana tengah bersiap melakukan latihan penyeberangan basah di aliran Sungai Manggar dalam latihan tempur Jumat (17/9) lalu sekitar pukul 14.30 Wita.
Penyeberangan basah adalah melintas dengan mengarungi sungai. Karenaya, barang-barang bawaan penting tidak boleh basah, seperti senjata, peta, hingga makanan. "Ini harus betul-betul diamankan," katanya.
Diduga saat mereka merapikan perlengkapan, pemicu atau detonator TNT tiba-tiba aktif dan dalam hitungan detik meledak.
"Dugaannya seperti itu. Namun bagaimana kejadian yang sebenarnya, kami masih harus menunggu hasil penyelidikan tim Pomdam dan Intelijen Kodam yang telah dibentuk," kata Kapendam.
TNT tersebut, ujar Letkol Suwarjiyana, adalah bahan peledak berbentuk silinder serupa lilin berwarna coklat. Tanpa detonator, TNT sebenarnya bahan peledak yang sangat stabil.
"Dijemur, direbus, dipanaskan, tidak membuat benda ini meledak dan meleleh," ujarnya menjelaskan.
Dikatakan, TNT baru meledak setelah mendapat tekanan keras dengan kecepatan tinggi (dipukul), atau mendapat kejutan elektrik yang dihasilkan detonator untuk itu.
Di sisi lain, keluarga korban tewas mendapat santunan dari negara. Kesatuan juga menanggung biaya pemakaman, termasuk biaya perawatan bagi lima prajurit yang terluka, katanya.
Sumber: ANTARA
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
TNI
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I Akan Dorong Tambahan Anggaran Kesejahteraan TNI di APBN-P 2013
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Besok, 16 Ribu Prajurit TNI Latihan Tempur Di Situbondo
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- PT DI Siap Kirim 10 Helikopter & 7 Pesawat Pesanan TNI
- Panglima TNI : Komnas HAM Itu Biadab!
- Pengerahan Pasukan TNI Di Papua Tunggu Perintah Dari Presiden
- Kemenhan Percepat Realisasi Modernisasi Alutsista TNI Sampai 2019
- Komisi I Minta TNI Laksanakan Pengadaan Alutsista Secara Maksimal
- Panglima TNI : 2014, Kekuatan Minimum TNI Capai 38% dari Target
- Prajurit Kodam Siliwangi Jaga Perbatasan Indonesia - Papua Nugini
- 2012, TNI Belanja Alutsista Habiskan Rp 53,2 triliun
- Menhan : Alutsista TNI Membaik Tiga Tahun Kedepan
- TNI Rekrut 16 Calon Perwira Penerbang
- Kemhan Serahkan Pengajuan Anggaran Optimalisasi 2013 ke TNI
- Kemhan : Alutsista 2013 Akan Semakin Moderen
- Tim Inspeksi PBB Periksa Kesiapan Alutsista TNI Di Lebanon
- Menhan : Prajurit Harus Memiliki Semangat Juang, Walaupun Alutsista Terbatas
TNI AD
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Pindad Pasok 82 Anoa TNI AD Sebesar Rp. 800 Miliar
- Menhan : TNI AD Ajukan 6 Triliun Untuk Pengadaan Helikopter Apache
- Juli, TNI AD Akan Diperkuat IFV Marder Dari Jerman
- KSAD : Harga BBM naik, TNI AD tunda beli Helikopter Apache
- TNI AD Berencana Membeli Rudal Javelin
- Kasad Resmikan Penggunaan Area Latihan Militer TNI Di Simalungun
- Pengamat : Pengadaan MBT Leopard Tingkatkan Posisi Tawar Indonesia
- KSAD : 100 Tank Leopard Dari Jerman Akan Tiba Tahun Ini
- Menhan: Beli 114 tank Leopard, Indonesia dapat 50 tank
- Kasad Terima Presdir Avibras, Bahas Astros II
- Misi Damai PBB, TNI Bawa Helikopter Mi-17V5 ke Sudan
- Kemhan Kirim Tim Khusus untuk Pembelian Helikopter Apache
- MBT Leopard TNI AD Akan Tiba Oktober 2013
- Menhan Bantah Batal Beli Helikopter Apache
- Tubagus : Batal Beli Apache, Indonesia Beli Heli Buatan PTDI
- PT DI Serahkan Pesanan 6 Helikopter Bell TNI AD Lebih Cepat Dari Jadwal
- KSAD Kecewa Dengan Hasil Negosiasi Apache
- Pengamat : Pengadaan Black Hawk Lebih Rasional
- DPR Setujui Anggaran Alutsista 14 Triliun Untuk TNI AD
- KSAD : TNI AD Akan Beli 20 Helikopter Black Hawk dari AS
- KASAD : Indonesia Beli Leopard, Agar Tidak Dilecehkan Negara Tetangga
- Wakasad Dimutasi Untuk Mengamankan Pengadaan Alutsista
0 komentar:
Post a Comment