Kepala Pusdokkes Brigjen Ahmad Musaddeq mengatakan organ ketiga orang asal Rusia itu menunjukkan gejala aspiksia atau kurang oksigen.
"Setelah diuji forensik, terjadi kekurangan oksigen di seluruh tubuh, otak, paru-paru, semua dalam kekurangan oksigen. Lalu diuji tosciologi, otak, cairan lambung, dan paru kiri serta kanan dikirim ke Mabes Polri. Kenapa kok aspiksia? Tosciologi menyatakan ada methanol di seluruh organ tubuh itu, sehingga kami menyimpulkan penyebab kematian adalah methanol," ujarnya dalam konferensi pers di Mabes Polri, Rabu (15/9).
Menurut dia, keracunan methanol ini didahului dengan gejala mual, lalu berlanjut ke sesak nafas, muntah, dan gagal nafas.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala Pusat Laboratorium dan Forensik (Kapuslabfor) Mabes Polri Brigjen Beodiono. Menurut dia, kematian Alexander Poltorak Meksandre,50, Voronin Sergei,55, dan Koronov Viktor Sapanov,55, karena keracunan methanol.
Methanol yang lebih dikenal sebagai spiritus ini merupakan cairan yang bersifat mengikat oksigen dan sangat beracun. Ketika kandungan methanol melebihi satu persen, orang itu akan kekurangan oksigen.
"Methanol ini berbahaya, tidak boleh diminum. Biasa dikenal dengan spiritus. Sangat toksik, menekan pusat pernafasan, sehingga menyebabkan aspiksia," kata dia.
Sumber: MEDIA INDONESIA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment