“Kita akan membangun 1 skuadron sifatnya counter overtent, mengganti OVB10, yang akan digunakan untuk melakukan operasi perbatasan yang mempunyai kemampuan terbang rendah sehingga dapat mengawasan perbatasan lebih efektif,” katanya kepada wartawan di Kemhan Jakarta, Rabu (15/9).
Kemudian Indonesia juga akan membangun skuadron light fighter yang dulu punya hawk 109. Masih efektif kita retrofit di samping akan ditambahkan lagi. “Biasanya kita pakai patroli di Pekan Baru dan Singkawang.”
“Selain itu 3 skuadron skyhawk sudah ada. Harapannya kita bisa tambahkan untuk straghting process. Sehingga full skuadron,” tandasnya.
Menanggapi rencana operasi Pesawat Tempur Sukhoi yang akan dipakai HUT TNI pada 5 Oktober 2010 mendatang, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro memastikan kasus kematian tiga teknisi Sukhoi tidak akan mengganggu rencana tersebut.
“Sudah dipastikan dengan Kasau bahwa kasus kematian teknisi tersebut tidak akan mengganggu operasional Sukhoi. Apalagi nanti digunakan pada HUT TNI,” katanya.
Selain itu, timbang terima tiga pesawat tempur Sukhoi dari Rusia ke Indonesia tetap dilaksanakan pada 27 September mendatang di Makassar. “Saya akan ke Makassar menjadi saksi untuk timbang terima Sukhoi dari pihak Rusia ke Indonesia,” ujarnya.
Sumber: KOMINFO
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment