
WASHINGTON, KOMPAS.com - Pemerintah Presiden Barack Obama akan segera memberitahu Kongres mengenai paket senjata untuk Arab Saudi senilai 60 miliar dollar Amerika Serikat. Perjanjian itu berpotensi memecahkan rekor dan mungkin akan membantu menghadapi ancaman Iran yang meningkat.
Seorang pejabat senior AS, yang berbicara tanpa menyebut nama, Senin (13/9) mengatakan, ia memperkirakan Saudi pada awalnya hanya berkomitmen pada pembelian senilai 30 miliar dollar, tapi itu dapat menjadi lipat dua. Paket tersebut akan termasuk 84 jet tempur F-15 Boeing Co dan peningkatan 70 unit lainnya dari (tipe) pesawat itu. Paket itu juga melibatkan 72 helikopter Black Hawk yang dibuat Sikorsky Aircraft, satu unit dari United Technologies Corp.
"Itu sangat besar," kata Andrew Exum, seorang pengamat di Pusat untuk Keamanan Amerika Baru, menyebut perjanjian yang telah lama diantisipasi itu sebagai "pembangkit semangat" bagi industri pertahanan AS. "Apa yang AS sekarang upayakan untuk dilakukan di sini sangat jelas. (Ini) pada dasarnya berupaya untuk bekerja dengan, bersama dan melalui mitra-mitra kami di kawasan itu untuk mengimbangi Iran," katanya.
Penambahan persenjataan Saudi itu terjadi di tengah kekhawatiran internasional yang mendalam mengenai langkah Iran untuk meningkatkan kemampuan militernya, termasuk kemajuan dalam program nuklirnya yang Barat yakini ditujukan untuk mengembangkan bom atom, sebuah tuduhan yang dibantah Iran. AS juga telah mengurangi kecemasannya atas kemampuan rudal Iran yang bertambah, dan dengan tenang membantu negara-negara Arab meningkatkan pertahanan rudal mereka.
Paket Saudi itu, kata Exum, harus dilihat dari konteks perjanjian lainnya di kawasan itu. Ia menyebut yang diperkirakan penjualan sistim pertahanan rudal yang dibuat oleh Lockheed Martin Corp pada Uni Emirat Arab.
Senin pagi, juru bicara Pentagon, Kolonel Dave Lapan, mengatakan, ia memperkirakan Kongres akan menerima pemberitahuan resmi mengeni perjanjian dengan Saudi, yang telah lama diantisipasi, itu pekan depan. Lapan menolak untuk mengomentari perinciannya dan mengatakan Kongres perlu diberitahu pertama.
Dorongan untuk Boeing
Seorang pejabat senior pertahanan mengatakan perjanjian senjata AS-Saudi itu juga melibatkan 70 helikopter Apache dan 36 Little Birds buatan Boeing. Jika disetujui, perjanjian Saudi itu akan memberikan dorongan besar pada unit pertahanan Boeing Co, yang memiliki beberapa program penting yang telah dikurangi oleh Menteri Pertahanan Robert Gates tahun lalu.
"Transaksi ini menunjukkan bahwa mungkin masih akan ada banyak semangat dalam program jet tempur F-15 dan program pesawat warisan Boeing lainnya," kata pengamat pertahanan Loren Thompson dari Institut Lexington yang bermarkas di Virginia.
"Penjualan ke Saudi itu dengan sendirinya akan membuat perbedaan besar pada penghasilan perusahaan selama sedikitnya lima tahun ke depan," ujar Thompson.
Dengan pemberitahuan ke Kongres itu, para anggota parlemen memiliki waktu 30 hari untuk menolak perjanjian tersebut.
Arab Saudi adalah pembeli terbesar senjata AS dalam rentang waktu empat tahun dari 2005 hingga 2008, dengan 11,2 miliar dolar AS dalam perjanjian, menurut Pelayanan Riset Kongres AS.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
ALUTSISTA
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- TNI AU Akan Melakukan Pengadaan Peluru Kendali Jarak Menegah
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Komisi I : Pemotongan Anggaran Kemhan Bisa Ganggu Target MEF 2014
- Alutsista Buatan PT Pindad Dipamerkan Di Lebanon
- Untuk Perisai Udara, Indonesia Akan Dilengkapi Oerlikon Skyshield
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I : Kerja Sama Alutsista dengan Inggris Harus Dibatalkan
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Kasad Terima Presdir Avibras, Bahas Astros II
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- Komisi I Berencana Kunker ke Ukraina Untuk Jajaki Kerja Sama Persenjataan
- Bank BRI Siapkan Rp 1 Triliun untuk Biayai Alutsista Indonesia
- PBB Desak Konsensus Perjanjian Perdagangan Senjata
- Presiden : Indonesia Tak Pernah Gunakan Alutsista untuk Bunuh Rakyatnya
- Industri Pertahanan Nasional Sudah Menguasai Teknologi Level Menegah
- Menhan : Presiden Jajaki Kerja Sama Alutsista Dengan Jerman Dan Hungaria
- Pengamat : Industri Pertahanan Butuh Kepastian Dari Pemerintah
- Ketua DPR : Beban Hutang Luar Negeri Picu 'Seretnya' Pengadaan Alutsista
TIMTENG
- Indonesia Gandeng Turki Untuk Kembangkan Tank Ringan Dan Medium
- Harga Kemahalan, Sritex Batal 'Dandani' Tentara Irak
- Irak Berminat Pesan 500 Panser Buatan PT Pindad
- Indonesia Dan Turki Bahas Kerjasama Pertahanan
- Wamenhan : Ada Beberapa Alasan Irak Membeli Senjata Dari Indonesia
- Jubir Kemhan : Arab Saudi Juga Akan Membeli Senjata Buatan Pindad
- Jubir Kemhan : 5 Oktober, Degelasi Irak Akan Kunjungi Industri Pertahanan Indonesia
- Dirut Pindad : Irak Akan Berpaling Kepada Indonesia Dalam Kerjasama Industri Militer
- Dahlan : Irak Dan Uganda Tertarik Dengan Alutsista Buatan Indonesia
- PM Irak Kagumi Panser Anoa Buatan Pindad
- Irak Tertarik Senjata Ringan Buatan PT Pindad
- Wamenhan Terima Kunjungan Dubes Irak untuk Indonesia
- Militer Turki Anugerahi Bintang Kehormatan kepada Panglima TNI
- Turki Tawarkan Kapal Selam U-214 Kepada Indonesia Untuk Tahap Kedua
- Indonesia Akan Kirim Pasukan Perdamaian Ke Suriah Bila Dibutuhkan
- Komisi I Sarankan Kemhan Membeli UAV Dari Turki Atau Rusia
- Komisi I : TNI Juga Perlu Cermati Produk Alutsista Turki
- Kemhan RI – Kemhan Turki Lakukan Pertemuan Kerjasama Bilateral
- English News : Turkey denies losing deal for Indonesian Navy submarines
- DPR RI Tawarkan Kerjasama Ekspor Senjata Dan Baju Militer Ke Irak
- Turki dan Indonesia Segera Sepakati Kontrak Jual Beli Alutsista Senilai 400 Juta Dollar
- English News : Turkey Holding Rival Talks On Aircraft With Koreans And Swedes
- Militer Eropa Tidak Punya Dana Lagi Untuk Operasi Perang Besar-Besaran
- Irak Beli 36 Unit F-16 dari Amerika
- Dephan Turki: Indonesia-Turki Segera Capai Kesepakatan Pembuatan Dua Kapal Selam
USA
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- TNI AL Dan Amerika Lakukan Latihan Bersama
- KSAD Kecewa Dengan Hasil Negosiasi Apache
- KSAD : TNI AD Akan Beli 20 Helikopter Black Hawk dari AS
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Indonesia Dan AS Punya Kepentingan Yang Sama Dalam Sengketa Wilayah
- Komisi I : Kami Berharap Kemhan Dan TNI AD Kaji Pembelian Apache
- Kemhan Lanjutkan Pembelian Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Hercules Untuk Retrofit Di ARINC, LLC USA
- Diplomat AS : AS Harus Tingkatkan Hubungan Militer dengan Indonesia
- Lockheed Martin Dan PT CMI Teknologi Siap Memproduksi Radar Untuk Program NASRI
- AS Setujui Pengadaan 180 Unit Rudal Anti Tank Javelin Kepada Indonesia
- Dubes AS : Kami Senang Bisa Ikut Dalam Indo Defence 2012
- TNI AD Tunda Pengadaan Heli Apache Karena Terbentur Anggaran
- Dubes AS : Senat AS Dukung Heli Apache Dijual ke Indonesia
- Pengamat : Adakah 'Permainan' Di Balik Pengadaan Apache Indonesia
- Panglima TNI : TNI AD Masih Kaji Pembelian Helikopter Apache
- Ini Dia Harga Dan Spesifikasi Apache AH-64D Block III Longbow Untuk Indonesia
- Jubir Kemhan : Bila Harga Sesuai Kami Terima Tawaran Helikopter Apache
- Komisi I : Kita Berharap AS Tawarkan Helikopter Chinook
Pesawat Tempur
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Wamenhan : KKIP Berhasil Yakinkan Komisi I Tentang Program KFX/IFX
- Rusia Berharap Bisa Negosiasi Su-35 Kepada Indonesia
- Indonesia Siapkan Dana Rp. 15 Triliun Untuk Pengembangan IFX
- Siapapun Presiden Nanti, Harus Komitmen Dengan Proyek KFX
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Komisi I Mau Pastikan Pesawat Tempur Sukhoi Baru Sudah Bersenjata
- Komisi I : Penundaan Sepihak Proyek KFX Ganggu Hubungan RI-Korsel
- Dua Pesawat Tempur Su-30MK2 Tiba Di Tanah Air
- Ini Alasan Korsel Tunda Proyek Pesawat Tempur KFX
- KSAU : TNI AU Tolak Hibah Pesawat Tempur F-5 Korsel
- Menhan : KFX Ditunda, Karena Indonesia Dan Korsel Ingin Buat Selevel F-35
- TNI AU Kembali Terima 8 Mesin Sukhoi Dari Rusia
- 2013, TNI AU Akan Lengkapi Satu Skuadron Sukhoi
- KAI Gelar Seminar "2013, KFX Harus Segera Diimplementasikan"
- Menhan Masih Mempertimbangkan Hibah F-5 Dari Korsel
- Korsel Paham Kekuatiran Indonesia Atas Penundaan KFX
- EADS Menantang Boeing Dan Lockheed Martin Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Perkuat Selat Malaka, Satu Skuadron F-16 Disiapkan di Pekanbaru
- Dua Sukhoi Baru TNI AU Sukses Test Flight
- Komisi I : Kami Menyanyangkan Progam Pengembangan KFX Tidak Bejalan Mulus
- Ini Jawaban Kemhan Penyebab Tertunda Pengembangan Pesawat Tempur KF-X/IF-X
0 komentar:
Post a Comment