TEMPO Interaktif, New York - Israel hari Kamis menandatangani kesepakatan senilai US$ 2,75 miliar (Rp 24,5 triliun) dengan Amerika untuk membeli sekitar 20 jet tempur anti radar F-35 buatan Lockheed Martin Corp. Jet tempur itu disebut-sebut sebagai pesawat tempur paling canggih di dunia.
Israel akan menerima jet itu dari 2015 sampai 2017, menurut sebuah pernyataan Israel pada upacara penandatanganan di konsulat di New York. Negara Yahudi itu adalah pembeli pertama di luar sembilan negara yang terlibat pengembangan pesawat itu.
Perjanjian ini diteken setelah pembicaraan bertahun-tahun tentang berbagai isu seperti soal harga pesawat, partisipasi industri Israel dalam produksi F-35, serta integrasi kemampuan Israel terhadap armada F-35 miliknya.
Biaya itu sekitar US$ 96 juta (Rp 856 miliar) per pesawat, termasuk mesin. Selain itu, kesepakatan itu meliputi simulator, suku cadang dan pemeliharaan - yang membuat nilai totalnya US$ 2,75 miliar, menurut pernyataan Israel.
Setidaknya 19 F-35 diharapkan menjadi bagian dari pengiriman pertama. Nilai total bisa mencapai US$ 15,2 miliar (Rp 135,5 triliun) jika semua opsi dilaksanakan, kata Pentagon kepada Kongres dalam sebuah informasi awal pada bulan September 2008.
"Penandatanganan ini adalah peristiwa strategis dan penting bersejarah," kata Michael Oren, Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat, dalam sebuah pernyataan terpisah.
Menggambarkan F-35 sebagai pesawat tempur paling canggih di dunia, Oren mengatakan jet tempur baru itu akan meningkatkan kemampuan Israel untuk menghadapi ancaman dari mana saja di Timur Tengah.
Mayor Jenderal Purnawirawan Ehud Shani, direktur jenderal kementerian pertahanan, meneken kesepakatan itu untuk Israel. Wakil Laksamana Angkatan Laut AS David Venlet, kepala program bersama F-35 Pentagon, menandatanganinya untuk Amerika Serikat.
Berlawanan dengan pernyataan tertulis, Shani mengatakan kepada wartawan F-35 akan mulai tiba pada tahun 2016, atau berbeda satu tahun dari rilis pers.
Sumber: TEMPO
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment