Dilihat dari namanya, Anda tentu sudah membayangkan akan melihat kapal selam. Ya betul sekali, karena monumen ini merupakan kapal selam asli bernama KRI Pasopati dengan nomor lambung 410, termasuk jenis SS tipe Whiskeys Class buatan Vladiwostok, Rusia, tahun 1962.
Pada awal KRI Pasopati masuk ke jajaran TNI AL pada 29 Januari 1962, kapal selam ini mempunyai tugas pokok menghancurkan garis lintas musuh (anti shipping), mengadakan pengintaian dan melakukan silent raids.
Setelah dinonaktifkan pada 1990 dan diresmikan menjadi monumen pada 1998, Monkasel Surabaya dibuka untuk umum. Di kapal selam sepanjang 76,6 meter dengan lebar 6,3 meter ini, Anda bisa melihat bagaimana bentuk dan isi sebenarnya yang ada di dalam kapal selam.
Di dalam kapal yang memiliki jarak jelajah 8.500 mil laut dengan persenjataan 12 buah torpedo ini, Anda akan menemukan tujuh buah ruangan yang berderet dari haluan ke buritan. Setiap ruangan dipenuhi dengan berbagai peralatan yang cukup rumit.
Menilik sejarah pengabdiannya, KRI Pasopati yang digerakkan dengan tenaga baterai berjumlah 224 buah dan bahan bakar solar, banyak berperan aktif menegakkan kedaulatan negara dan hukum di laut yurisdiksi nasional.
Dalam operasi Trikora misalnya, KRI Pasopati terlibat langsung di posisi depan, memberi tekanan kepada pihak lawan sehingga Irian Barat dapat kembali ke wilayah RI.
Bila datang ke Surabaya bersama keluarga, obyek wisata ini sangat tepat dikunjungi terutama bersama anak-anak. Di sini, mereka bisa melihat bagaimana bentuk kapal selam dengan isinya, sekaligus mengetahui perjalanan sejarah bangsa.
Jika ingin berkunjung, Monkasel terletak di Jalan Pemuda No.39 dan ini dapat diakses dengan mudah, baik menggunakan kendaraan umum ataupun pribadi. Monumen ini buka setiap hari Senin-Jumat mulai pukul 8.00-21.00 WIB, sedangkan Sabtu-Minggu pukul 8.00-22.00 WIB. Harga tiket masuknya Rp2.500 per orang.
Sumber: MEDIA INDONESIA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment