"Industri swasta pendukung pertahanan atau alat utama sistem senjata, justru telah mampu memenuhi kebutuhan militer luar negeri," katanya, kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Disela-sela kunjungan kerjanya ke beberapa industri swasta pendukung alat utama sistem senjata di Tulungagung, Jawa Timur ia mencontohkan, PT Maju Mapan yang telah memproduksi payung terjun hingga diekspor ke Kamboja.
"Untuk Indonesia, TNI Angkatan Darat telah memesan sekitar 500 payung terjung bagi Satuan Lintas Udara Kostrad," ungkap Sjafrie.
Seluruh produk payung terjun CV Maju Mapan telah melalui beberapa uji kelayakan di dalam dan luar negeri.
"Jadi, jangan diremehkan. Mereka memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produk serupa dari produsen negara lain," katanya, menambahkan.
Selain payung terjun, maka CV Maju Mapan juga telah mampu memproduksi peralatan dan perlengkapan perorangan seperti ransel, velbed, dan rompi. Bahkan perusahaan ini juga telah banyak memproduksi tenda peleton, tenda komando dan tenda dapur lapangan.
Sjafrie menegaskan, pemerintah dan pihak terkait hendaknya mampu mendorong potensi produktif industri swasta pendukung pertahanan sehingga kualitas dan kuantitas produksi serta pengembangannya dapat ditingkatkan.
"Sehingga kedepan, industri pertahanan nasional secara keseluruhan akan semakin berkembang, tidak saja dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri tetapi juga di luar negeri," katanya.
Sumber: YAHOO
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment