Worm komputer Stuxnet pertama kali ditemukan pada Juni 2010. Penemunya adalah sebuah perusahaan keamanan berasal dari Belarus.
Worm ini jadi terkenal karena merupakan worm pertama yang memata-matai dan memprogram ulang sistem industri.
Serangan worm itu belakangan menimbulkan banyak spekulasi dan diskusi, mengenai maksud dan tujuan penyebar Stuxnet, asal, serta identitas dari penyerang dan targetnya.
Berdasarkan geografis penyebaran Stuxnet, perusahaan keamanan Kaspersky Labs menyebutkan Iran, Indonesia dan India sejauh ini memimpin dalam hal negara yang terinfeksi.
Namun, Eugene Kaspersky, Co-founder and Chief Executive Officer of Kaspersky Lab dalam keterangan tertulis yang diterima INILAH.COM menyebutkan epidemi Stuxnet (seperti epidemi lainnya) tidak statis.
Worm ini secara terus menerus menyebar. Sementara banyak sistem masih terinfeksi, namun banyak juga yang telah dibersihkan.
Kaspersky Lab menyebut infeksi Stuxnet di India tercatat 86 ribu, Indonesia 34 ribu, dan Iran 14 ribu .
Sumber: INILAH
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment