ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Wednesday, July 14, 2010 | 11:55 AM | 0 Comments

    RI-AS Berupaya Tekan Kecelakaan Pesawat Militer

    Pesawat Hercules C-130 TNI AU(Foto: farm4.static.flickr.com)

    Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Cameron R Hume mengatakan, Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat terus berupaya untuk menekan risiko kecelakaan pesawat militer khususnya pesawat angkut berat C-130 Hercules.

    "Kedutaan Amerika dengan TNI AU telah mengadakan berbagai upaya untuk menemukan cara mengurangi risiko kecelakaan penerbangan, dan melaksanakan program berkelanjutan yang dirancang untuk memperbaiki keamanan udara sesegera mungkin," katanya, di Jakarta, Selasa.

    Berbicara pada pelepasan pesawat C-130 Hercules TNI Angkatan Udara ke Oklahoma, Amerika Serikat, ia mengatakan, "Keberangkatan pesawat ini merupakan simbol bahwa hubungan militer antara Amerika dan Indonesia sangatlah erat dan kooperatif,".

    Pesawat buatan tahun 80-an tersebut idealnya dipakai sekitar delapan tahun atau 3.000 jam terbang. Rencananya pesawat Hercules bernomor register A-1323 itu akan menjalani pemeliharaan berat selama enam bulan di hanggar fasilitas perusahaan ARINC Company, Oklahoma, AS.

    "Di sana, pesawat akan dipreteli, diinspeksi, dan diperiksa kerusakan-kerusakannya," ungkap Hume.

    Pada kesempatan yang sama Wakil Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Madya TNI Soekirno mengatakan, "Program pemeliharaan (Programmed Depot Maintenance/PDM) tersebut merupakan pemeliharaan tingkat berat untuk pesawat C-130 Hercules yang mengacu pada `technical order` yang dikeluarkan AS. Program ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan yang telah disepakati angkatan udara RI dan AS,".

    Soekirno menambahkan, program pemeliharaan yang dibiayai dengan hibah AS itu bertujuan meningkatkan kemampuan dan kesiapan pesawat C-130 Hercules TNI Angkatan Udara.

    "Pengerjaan pemeliharaan itu akan dilangsungkan selama enam bulan, melibatkan 10 teknisi TNI Angkatan Udara dalam rangka alih teknologi. Ke-14 teknisi itu akan diberangkatkan besok9Rabu, red) ," kata Soekirno.

    Ia menambahkan, hibah bagi pemeliharaan C-130 Hercules TNI Angkatan Udara akan dilakukan bertahap.

    "Jika satu unit ini telah selesai dan berhasil ditingkatkan kemampuannya, maka dua unit pesawat angkut berat sejenis, juga akan menjalani pemeliharaan di Oklahoma," tutur Soekirno.

    Sumber: ANTARA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.