ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Thursday, December 30, 2010 | 6:35 PM | 0 Comments

    TNI AU Kekurangan Pesawat Jaga Perbatasan

    teknisi PT Dirgantara Indonesia rakit Helikopter Super Puma NAS 332 (Antara/ Rezza Estily)

    VIVAnews – Angkatan Udara Indonesia kekurangan pesawat untuk operasional pertahanan di perbatasan. Kebutuhan minimal 16 unit pesawat, baru terpenuhi sembilan.

    Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) TNI Angkatan Udara RI, Marsekal Imam Sufa’at, mengatakan, “Dari sembilan unit pesawat tersebut, dua unit pesawat belum selesai pembuatannya. Empat unit pesawat unit kegiatan Search And Rescue (SAR), dua unit pesawat untuk VIP. Sedangkan, satu unit pesawat jenis super puma NAS 332/C1 Tactical Transport yang telah diberikan kepada Lanud Atang Sandjaya.”

    Imam mengungkapkan itu usai serah terima super puma NAS 332/C1 Tactical Transport dari PT Dirgantara Indonesia (Persero) kepada Menteri Pertahanan (Menhan) RI/TNI AU yang bertempat di lanud ATS, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis 30 Desember 2010.

    Ia mengatakan, pihaknya sangat membutuhkan 16 pesawat tersebut, untuk operasional daerah-daerah perbatasan. Salah satunya, di perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini yang membutuhkan dua pesawat. Namun, karena keterbatasan anggaran, baru terpenuhi 9 unit pesawat.

    Sementara itu, Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro, mengatakan, pesawat jenis super puma NAS 332/C1 Tactical Transport merupakan salah satu buatan Indonesia yang dibiayai oleh Departemen Dalam Negeri (Depdagri). Selain itu, kata dia, dibuatnya pesawat jenis super puma NAS 332/C1 Tactical Transport ini menunjukkan kemampuan produksi dalam negeri yang berkualitas dan siap bersaing dengan negara lain.

    Lebih lanjut ia mengatakan, pesawat jenis super puma berguna untuk kegiatan logistik, operasi militer dan selain operasi militer. ”Jadi pesawat sangat berguna baik untuk militer maupun untuk masyarakat," katanya.

    Ditempat yang sama, Budi Santoso, Dirut Dirgantara Indonesia mengaku belum menyelesaikan dua unit pesawat lagi dikarenakan keterbatasan anggaran.

    Sumber: VIVA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.