ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Wednesday, April 6, 2011 | 5:46 PM | 0 Comments

    Indonesia Terancam Mendapatkan Denda $ 20 Juta Karena Keterlambatan Pengiriman CN-235 Korsel

    CN-235 Untuk Coast Guard.

    Seoul - Indonesia telah meminta Korsel untuk memberikan kompensasi atas penalti sekitar $ 20 juta USD karena keterlambatan pengiriman pesawat angkut CN-235 dengan cara membeli pesawat latih T-50 Golden Eagle (GE).

    Pihak Indonesia juga meminta kepada Korsel untuk membeli empat lagi pesawat CN-235, hal ini didasar kesepakatan yang telah ditandatangani ke dua negara.

    Saat ini Korsel sedang mengkaji dan mempertimbangkan tawaran yang menguntungkan tersebut, karena pihak Korsel sering mengalami kekalahan dalam tender pengadaan pesawat latih di UEA dan Singapura.

    Harga Pesawat angkut CN-235 buatan PT Dirgantara Indonesia per unitnya sekitar $ 25 juta USD hampir sama dengan pesawat latih T-50 buatan KAI(Korsel) dan Lockheed Martin (US) dimana harga per unitnya berkisar $ 20 - 25 juta USD.

    Bila kesepakatan tersebut disetujui maka kontrak sebesar $ 400 juta USD untuk pembelian 16 unit T-50 akan diturun menjadi sebesar $ 280 juta USD.

    "Walaupun kesepakatan ini sedikit merugikan pihak korea tetapi Korsel akan mendapatkan keuntungan ini karena untuk pertama kalinya pesawat T-50 terjual di luar negeri", dikutip dari Korea Times.

    Pekan lalu, Cheong Wa Dae secara resmi mengatakan kepada wartawan bahwa Indonesia akan segera mengumumkan bahwa KAI - Lockheed sebagai pemenang tender dalam program pengadaan pesawat latih untuk Indonesia.

    Sekretaris Presiden mengatakan bahwa Departemen Pertahanan Indonesia mengirimkan surat untuk mengkonfirmasikan atas pilihan T-50 sebagai pemenang tender. T-50 sendiri bersaing dengan Yak-130 Rusia dan L-159B Ceko.

    Tetapi pihak Indonesia tidak membenarkan hal tersebut.

    Pada desember 2008, Pemerintah Korsel memesan empat CN-235 untuk patroli maritim dengan nilai kontrak sebesar $ 100 juta USD dan PT DI harus menyelesaikan pesawat tersebut paling lambat pada akhir 2010.

    Dan sampai saat ini pesawat tersebut belum diterima oleh Korea Coast Guard (KCG).

    "PT DI telah mengirim dokumen kepada kami dan mengatakan pengiriman akan ditunda dimana dua pesawat akan dikirim pada bulan mei dan sisanya pada bulan agustus", kata Koh Jae-young saat ditemui di kantor KCG.

    Setelah melakukan konsultasi dengan The Defense Acquisition Program Administration (DAPA), KCG akan melakukan negosiasi atas kompensasi kepada PT DI karena keterlambatan pengiriman pesawat CN-235. Jumlah kompensasi tersebut sebesar $ 20 juta USD.

    "Atas permintaan KCG, kita mengkaji prosedur hukum yang terkait dengan kompensasi Indonesia untuk keterlambatan pengiriman CN-235", kata Maj. Choi Jong-oh di kantor DAPA tetapi dia enggan memberikan keterangan lebih lanjut.

    CN-235 memiliki mesin medium-range twin turboprop, pesawat ini dikembangkan bersama - sama dengan CASA dari Spanyol dan PT DI yang sebelumnya dikenal IPTN. Pesawat ini digunakan untuk pesawat angkut VIP, patroli maritim, transportasi udara dan mengangkut pasukan.

    Korsel telah memesan 20 unit CN-235, 12 dibangun di Spanyol dan delapan di Indonesia. untuk pesawat patroli maritim telah diupgrade dengan deteksi radar canggih dan sistem thermal imaging.

    Indonesia merupakan mitra utama Korsel dalam bidang pertahanan. Korsel telah berhasil menjual pesawat latih dasar KT-1 (Wong be) dan ratusan kendaraan militer untul Indonesia.

    Dalam pertemuan Desember lalu, Presiden Lee Myung-bak dan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono sepakat pada upaya untuk bersama-sama memproduksi tank, kapal selam dan jet tempur.

    Sumber: Korea Times/WDN/MIK

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.