ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Sunday, June 3, 2012 | 9:28 AM | 0 Comments

    BJ Habibie : Pembuat Pesawat Tempur Belum Tentu Mampu Membuat Pesawat Komersil

    Jakarta - BJ Habibie lebih memilih membuat pesawat komersial dibanding pesawat tempur seperti Sukhoi. Ahli pesawat yang dijuluki Mr Crack ini menyebut orang yang pintar mendesain pesawat tempur belum tentu bisa membuat pesawat komersial. "Sekarang, anda bisa bayangkan manusia yang jagoan mendesain fighter, he can never be the number one commercial airplane designer," ujar Habibie. Presiden RI ketiga itu mengatakan itu usai menghadiri acara HUT PT Permodalan Nasional Madani (PMN) di Gedung Smesco, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Sabtu (2/6/2012). Menurut Habibie, bukti jika orang yang jago membuat pesawat tempur namun tidak bisa membuat komersial, yakni tidak ada pesawat komersial buatan Rusia atau China. Pesawat komersial hanya buatan Eropa dan Amerika Serikat."Tadinya Indonesia (yang buat), karena kita tidak mau. Saya tidak mau, saya pilih yang komersil. Karena yang buat Airbus itu kan saya, saya dari situ. Saya itu wakil direktur dan presidennya di Airbus itu, di Hamburg," beber pria yang membuat pesawat dalam negeri CN-235 ini. Habibie mengungkapkan perbedaan pesawat tempur dengan komersial. Pesawat tempur itu mempunyai misi perang. Kedua, keamanan dan ketiga biayanya murah. Sedangkan pesawat komersial yang paling diutamakan yakni keamanan. Kedua, biayanya murah dan ketiga daya jual tinggi. Sementara itu, soal jatuhnya pesawat Sukhoi Super Jet 100 di Gunung Salak, Jawa Barat, Habibie enggan berspekulasi. Dia meminta menunggu hasil penyelidikan. "Soal itu lebih baik kita tunggu saja, daripada nanti berspekulasi. Kita sudah temukan black boxnya. Tunggu data-data dari black box itu," kata dia.

    Sumber : DETIK

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.