ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Saturday, June 9, 2012 | 9:37 PM | 0 Comments

    Pengamat : Lebih Baik Membuat Pesawat Sipil Dulu Sebelum Pesawat Tempur

    Pontianak - Aneh, kebijakan pemerintah mendahulukan pembuatan pesawat tempur jika dibandingkan dengan pesawat sipil. Indonesia bekerja sama dengan Korsel untuk membuat jet tempur generasi 4,5 berkode KFX yang bakal siap 2013. Konon, pesawat itu memiliki prestasi terbang dan avionika yang lebih maju jika dibandingkan dengan F-16 seri A/B dan Sukhoi seri 27/30 yang sekarang dimiliki Indonesia.

    Di saat banyak dibutuhkan pesawat penumpang di bawah 130 orang, sangat ironis bila pemerintah malah menganggarkan dana USD 1,6 miliar untuk pembuatan pesawat tempur. Padahal, untuk melanjutkan proyek N-250 yang terbengkalai, hanya butuh dana sekitar USD 300 juta (Angkasa nomor 10, Juli 2005). Karena pesawat itu untuk dijual, jika laku, modal pun akan kembali plus keuntungan.

    Kalau pesawat tempur, uangnya ya ”hilang” jadi pesawat, tidak pernah kembali lagi. Pembelian pesawat bagi airline merupakan paket investasi triliunan rupiah. Lihat saja pembelian pesawat Boeing oleh Lion Air yang menghebohkan itu. Habis Rp 70 triliun lebih sampai membuat Presiden Obama syukuran. Bayangkan jika belinya di PT DI, tentulah uang sebesar itu akan tetap berputar di dalam negeri.Kenapa pemerintah tidak mendukung kemajuan perekonomian nasional melalui pengembangan industri kedirgantaraan dalam negeri?

    Sumber: Pontianak Post

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.