Pasukan wanita TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) saat upacara pemberangkatan di Mabes TNi Cilangkap, Jakarta, Kamis (11/11). TNI mengirimkan 1304 personel pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang tergabung dalam misi perdamaian UNIFIL di Lebanon. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Staf Umum TNI Marsekal Madya Edy Harjoko menerima kunjungan kehormatan Anthony Banbury, Assistant Secretary General For Departement of Field Support (ASG for DFS) of United Nations atau Asisten Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Departemen Dukungan Lapangan. Kehadiran Banbury didampingi oleh Letkol Chb Iroth Sonny Edhie, Asisten Penasehat Militer RI di New York, Amerika Serikat.
Dalam siaran pers yang diterima Selasa (30/11), kunjungan ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dari negara-negara utama penyumbang misi perdamaian PBB terhadap format dan konsep strategi dalam memberikan dukungan logistik lapangan secara global guna mendukung operasi misi perdamaian PBB di seluruh dunia.
Indonesia agaknya patut berbangga, karena tidak semua negara mendapatkan kunjungan kehormatan ini. Indonesia dipilih menjadi salah satu negara yang dikunjungi 'ASG for DFS' karena dinilai memiliki peran signifikan dan prestasi di dalam mendukung operasi perdamaian PBB.
Hingga saat ini, Indonesia tercatat sebagai satu dari 20 negara terbanyak yang menyumbangkan pasukan dalam operasi misi perdamaian PBB dengan jumlah sebanyak 1.785 personel. Indonesia juga dinilai sebagai pasukan perdamaian yang memiliki profesionalitas yang tinggi serta dekat di hati masyarakat setempat.
Menanggapi kunjungan tersebut, Kasum TNI menyambut baik dan berterimakasih atas dukungan 'ASG for DFS' terhadap TNI, khususnya terkait misi pemeliharaan perdamaian dunia di bawah bendera PBB. Kasum TNI juga berharap agar 'ASG for DFS' dapat terus meningkatkan dukungan logistik dan reimbursement bagi pasukan TNI yang terlibat dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB.
Sumber: TEMPO
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment