"Aparat gabungan akan disebar di sejumlah lokasi yang dianggap rawan terhadap tindakan kelompok yang hendak membuat keonaran ataupun melakukan tindakan melawan hukum pada 1 Desember," kata Kapolresta Jayapura AKB Imam Setiawan, Selasa (30/11).
Ia mengatakan, seluruh personel yang dikerahkan untuk mengamankan 1 Desember, diperintahkan untuk mengambil tindakan tegas bila menemukan adanya tindakan melawan hukum.
"Perintah tembak di tempat bagi kelompok atau oknum masyarakat yang memiliki senjata. Dan jika ada orang yang ingin membunuh atau mengacaukan situasi," tegasnya.
Kapolresta menjelaskan, 800 personel gabungan akan ditempatkan di delapan sektor, termasuk 40 titik rawan. Di antaranya wilayah perbatasan dengan Papua Nugini, wilayah Tanah Hitam, dan Expo Waena.
"Personel TNI dan Polri juga akan ditempatkan di Kampung Nafri yang sebelumnya terjadi penghadangan oleh kelompok bersenjata dan menewaskan satu orang, serta sejumlah warga luka-luka, pada Minggu (28/11)," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Kapolresta juga mengimbau warga Kota Jayapura untuk memberikan informasi terkait orang atau sekelompok warga yang mencurigakan, termasuk ciri pelaku penembakan atau bahkan menemukan kelompok orang bersenjata.
Sementara itu, Wakil Gubernur Papua Alex Hesegem mengatakan, kepolisian harus segera menangkap pelaku penembakan Nafri. "Jangan biarkan mereka-mereka itu berkeliaran dan mengacaukan Papua. Mau OPM kah, siapakah, di mana saja di Papua yang bikin kacau segera tangkap mereka," tandasnya.
Sumber: MEDIA INDONESIA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment