REPUBLIKA.CO.ID, Moskow--Surat kabar Wall Street Journal dalam sebuah artikel yang disiarkan, Selasa (30/11) mengatakan bahwa Amerika Serikat meyakini Rusia memindahkan "sejumlah hulu ledak nuklir taktis jarak dekatnya ke fasilitas-fasilitas dekat sekutu NATO dalam musim semi baru-baru ini."
Namun, Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia, Selasa, membantah rumor media bahwa Rusia telah menggelar rudal nuklir jarak dekatnya di dekat perbatasannya dengan negara-negara NATO. "Kami tidak mengusung rudal apapun di wilayah Kaliningrad," kata Jenderal Nikolai Makarov, mengomentari laporan itu, sebagaimana dikutip dari RIA Novosti-OANA.
Moskow sejak lama menentang penggelaran fasilitas pertahanan rudal NATO di dekat perbatasannya, dengan mengklaim mereka akan mengancam keamanan dan merusak strategi keseimbangan pasukan di Eropa. AS menghapus rencana-rencana sebelumnya pada September lau untuk penempatan sistem pertahanan antirudal di Republik Czech dan Polandia.
Moskow menyambut baik langkah itu, dan Presiden Dmitry Medvedev mengatakan kemudian bahwa Rusia akan mencabut rencana-rencana untuk menggelar rudal taktis Iskander-M di Wilayah Kaliningrad, yang berbatasan dengan para anggota NATO, Polandia dan Lithuania.
Sistem Iskander-M (NATO melaporkan dengan nama SS-26 Stone) ddilengkapi dengan dua propelan padat tingkat satu 9M723K1 rudal berpemandu dengan kemampuan "kuasi-balistik". Rudal ini memiliki jangkauan 400 km (250 mil) dan dilaporkan dapat membawa hulu ledak konvensional dan nuklir.
Sumber: REPUBLIKA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment