Jakarta, DMC - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Rabu (30/11), menerima kunjungan kehormatan Ketua Delegasi Rusia dalam Sidang ke-6 kerjasama teknik-militer RI-Rusia Mr Vyaheslav Dzirkaln, di kediaman Menhan, Jakarta. Kedatangannya kali ini menjadi pembicaraan pembuka sebelum dilaksanakannya Sidang ke-6 kerjasama teknik-militer RI-Rusia di kantor Kementerian Pertahanan. Sidang akan berlangsung selama dua hari dimana hari kedua akan digunakan khusus untuk membicarakan kemungkinan kerjasama antar industri pertahanan kedua negara.
Menhan Purnomo yang saat menemui Ketua Delegasi Rusia didampingi Kepala Badan Sarana Pertahanan Laksda TNI Susilo, mengharapkan sidang ke-6 yang akan dipimpin oleh Sekjen Kemhan Marsdya TNI Eris Herryanto ini dapat berhasil dengan baik.
Usai mengadakan pertemuan dengan Menhan Purnomo di kediaman Menhan, Ketua Delegasi Rusia juga mengadakan pertemuan dengan Wakil Menhan Sjafrie Sjamsoeddin di Kantor Kemhan, Jakarta sebelum memulai Sidang ke-6 RI-Rusia tentang kerjasama teknik-militer yang dipimpin oleh Sekjen Kemhan.
Ketua Delegasi Rusia Mr Vyaheslav Dzirkaln mengatakan, pemerintahnya menyambut baik pertemuan dengan Menhan Purnomo sebelum dilaksanakannya sidang ke-6 kerjasama teknik-militer RI-Rusia. Karena menurutnya pertemuan ini dapat digunakan untuk membicarakan perkembangan terbaru hubungan teknik militer kedua negara. Dirinya menyetujui apa yang menjadi harapan Menhan Purnomo dan menyatakan bahwa pihak Rusia juga mengharapkan hasil terbaik dari pertemuan ini.
Sementara itu, saat membuka Sidang ke-6 kerjasama teknik-militer RI-Rusia, Sekjen Kemhan Marsdya TNI Eris Herryanto mengatakan, sidang ke-6 ini merupakan pertemuan rutin setiap tahun dilaksanakan secara bergantian sesuai dengan statuta perjanjian Pemerintah RI-Rusia di bidang kerjasama teknik-militer. Pertemuan tahun sebelumnya yaitu sidang ke-5 dilaksanakan di Rusia, karena itu sidang ke-6 ini diadakan di Jakarta.
Banyak hal yang telah dirumuskan dari hasil pertemuan tahunan sebelumnya yang sangat berguna dalam membangun kerjasama teknik-militer antara RI dan Rusia. Beberapa isu penting yang akan dibahas dalam pertemuan saat ini adalah tentang rencana penambahan enam pesawat Sukhoi-30 dan Sukhoi-27 serta pembangunan fasilitas service maintainance center untuk beberapa alutsista produk-produk Rusia yang ada di Indonesia seperti pesawat Sukhoi, helicopter, dan peluru kendali.
Hal lain yang ingin dibahas adalah bagaimana sistem atau rantai pengadaan alutsista dari Rusia dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga kesiapan-kesiapan alutsista yang dimiliki oleh TNI dapat cepat teratasi. Hal itu dimaksudkan agar tingkat kesiapan operasional alutsista TNI menjadi lebih tinggi.
Sumber: DMC
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment