ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Tuesday, February 2, 2010 | 9:25 AM | 0 Comments

    Rusia - AS Lanjutkan Pembicaraan Perjanjian Nuklir

    JENEWA, KOMPAS.com - Rusia dan AS kembali memulai pembicaraan marathon untuk memperbarui perjanjian pelucutan senjata nuklir penting yang telah berakhir Desember.

    "Seperti telah diumumkan oleh menteri luar negeri Rusia, Jumat, pembicaraan itu telah dimulai lagi hari ini di Jenewa," ujar seorang diplomat Rusia kepada AFP, tanpa menyebutkan secara khusus berapa lama putaran baru pembicaraan tersebut akan berlangsung.

    Delegasi Rusia dan AS telah bertemu secara tetap sejak Mei lalu guna menandatangani perjanjian untuk menggantikan Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis (START) 1991 yang telah habis masa berlakunya pada 5 Desember.

    Pembicaraan mengenai sebuah perjanjian baru sebagian besar macet pada masa kepresidenan George W Bush.

    Bagaimanapun, kedatangan Barack Obama di Gedung Putih dan langkahnya belum lama ini untuk membatalkan rencana perisai rudal di Eropa timur telah memberikan dorongan baru pada pembicaraan tersebut untuk bergerak maju.

    Pada 27 Januari, AS menyatakan bahwa pembicaraan itu "hampir selesai".

    Skema perjanjian baru itu telah jelas sejak pertemuan puncak Juli, ketika Obama dan rekannya dari Rusia, Dmitri Medvedev sepakat bahwa perjanjian pengganti tersebut akan mengurangi jumlah hulu ledak pada setiap pihak itu menjadi antara 1.500 dan 1.675 hulu ledak.

    Kedua presiden itu juga setuju bahwa jumlah pengangkut yang mampu mengirim hulu ledak akan dibatasi menjadi antara 500 dan 1.100 pengangkut.

    AS menyatakan negara itu sekarang ini memiliki sekitar 2.200 hulu ledak nuklir, sementara Rusia diyakini mempunyai lebih-kurang 3.000 hulu ledak nuklir.

    Sumber: KOMPAS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.