ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Thursday, February 4, 2010 | 8:37 PM | 0 Comments

    Sudi Klaim Pembelian Pesawat Kepresidenan Hemat Rp 100 Miliar

    TEMPO Interaktif, Jakarta -Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi mengklaim pembelian pesawat kepresidenan akan menghemat anggaran Rp 100 miliar dibandingkan dengan menyewa.

    "Selisihnya Rp100 miliar, Kalau kita sewa rugi Rp 900 miliar. Pesawat juga tidak kita miliki," kata Sudi di Kantor Presiden, Kamis (4/2).

    Dia memperbandingkan jika harus sewa pesawat presiden dan wakil presiden butuh Rp 180 miliar selama setahun atau Rp 900 miliar selama lima tahun.

    Padahal, menurut dia, jika membeli pesawat dengan harga pasnya US $ 85,4 juta atau hanya sekitar Rp 800 miliar. "Kalau kita beli, kita juga cicil selama 5 tahun, harganya cuma 800 tapi pesawat presiden," katanya. "Itu bisa digunakan presiden yang akan datang."

    Namun, Sudi mengaku pemerintah belum mengeluarkan anggaran sedikit pun. "Satu sen pun belum ada keluar uang negara untuk itu," katanya. Dia melanjutkan realisasi pembelian pesawat ini paling cepat 2011 untuk satu pesawat kepresidenan Boieng tipe 737-800.

    Namun saat ini, pemerintah juga belum mengeluarkan untuk Uang Muka Pembelian. "Prosesnya sudah sesuai karena sudah melalui mekanisme bagaimana pengadaan dan proses administrasinya," katanya. "Sudah ada paparan yang murah dan baik."

    Dia mengaku, ide pembelian pesawat itu awalnya dari DPR. "Ide itu datangnya dari DPR bahwa membeli lebih murah daripada menyewa. Ternyata Setelah hitung-hitungan memang benar," katanya. Sehingga jika DPR membantah itu bukan persetujuan DPR, "Sangat sangat kita sayangkan."

    Sumber: Tempo

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.