ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Tuesday, March 23, 2010 | 9:47 PM | 0 Comments

    Pesawat Rusia Langgar Wilayah, Taiwan Berang


    TAIPEI - Taiwan menuduh jika sebuah pesawat pembom Rusia memasuki wilayah udara mereka secara ilegal. Pemerintah Taiwan sendiri marah besar karena angkatan udara mereka gagal mencegah pesawat tersebut masuk ke wilayah mereka.

    Radar Taiwan mendeteksi pesawat Rusia berjenis Tupolev TU-95 yang dapat membawa bom jarak jauh. Pesawat tersebut dideteksi sekira 285 kilometer timurlaut Taiwan pada 28 Januari lalu.

    "Pesawat tersebut memasuki wilayah Taiwan sebentara," ungkap Kepala Angkatan Laut Taiwan Mayor Jenderal Wang Hsuan-Chou. "Kami mengira pesawat tersebut dianggap tidak berbahaya jadi mengatasinya dengan prosedur damai, yakni memintanya pergi dari wilayah udara Taiwan secara baik-baik," tambah Mayjen Wang seperti dikutip AFP, Selasa (23/3/2010).

    Wang menyatakan, setelah diberi peringatan, pesawat tersebut akhirnya berbelok arah menuju Okinawa di Jepang. Namun Wang menolak berkomentar mengapa pesawat yang dapat memuat 15 ton bom, dianggap tidak berbahaya.

    Pernyatan Wang tersebut langsung mengundang kritik dari parlemen Taiwan. Mereka bertanya-tanya mengapa Angkatan Udara Taiwan tidak mengirim pesawat tempur mereka untuk mengusir pesawat pembom tersebut. Parlemen Taiwan sendiri mengkhawatirkan kemungkinan pesawat tersebut dapat menjatuhkan berton-ton bom ke wilayah daratan Taiwan.

    Menjaga wilayah mereka agar tetap aman merupakan tanggung jawab dari Militer Taiwan. Wajar jika mereka selalu dituntut untuk waspada, mengingat jarak Taiwan dengan rivalnya China hanya beberapa menit melalui jalur udara.

    China sendiri memang masih menjadi ancaman laten bagi Taiwan. Negeri Tirai Bambu tersebut menganggap Taiwan sebagai provinsi mereka. China bahkan menyebutkan jika pihaknya tidak segan-segan untuk mengerahkan kekuatan militer mereka untuk merebut kembali Taiwan.

    Sumber: OKEZONE

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.