ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Monday, March 22, 2010 | 5:43 PM | 0 Comments

    TNI Tetap Waspadai Ancaman Teroris di Selat Malaka

    JAKARTA - Beberapa pekan lalu, Angkatan Laut Singapura menerima peringatan adanya ancaman teroris terhadap kapal-kapal tanker yang melalui Selat Malaka. Namun hingga kini ancaman tersebut belum terbukti.

    "Kita sebagai TNI harus selalu siap siaga. Kita tidak perlu cari kebenaran info tentang ancaman tersebut. Kalau info itu hanya masukan bagi kita," ujar Kepala Pusat Penerangan TNI Marsekal Muda Sagom Tamboen di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (22/3/2010).

    Sagom menegaskan, tugas TNI adalah membantu mengamakan daerah pelayaran dan menggelar patroli di laut. "Sampai saat ini kita bersyukur tidak ada teror yang mengancam Selat Malaka," imbuhnya.

    TNI, lanjut Sagom, juga telah menjalankan tiga strategi pengamanan. Pertama, mengamankan perbatasan darat, di Kalimantan, Timor Timur, dan Papua, dan menggelar kekuatan secara kewilayahan.

    "Ketiga, penambahan divisi, dan itu merupakan bagian dari kekuatan pusat. Jadi sebenarnya semua daerah itu rawan ancaman atau konflik. Jangan sampai ada anggapan bahwa jika TNI ke sana itu dikaitkan dengan daerah yang rawan," paparnya.

    Sumber: OKEZONE

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.