ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Tuesday, March 23, 2010 | 1:20 PM | 0 Comments

    TNI AU tetap Pilih Super Tucano

    JAKARTA--MI: TNI AU menegaskan tetap memilih pesawat Super Tucano buatan Brasil untuk menggantikan OV-10 Bronco.

    Hal itu ditegaskan Kapuspen TNI Marsda Sagom Tamboen kepada wartawan di Jakarta, Senin (22/3).

    "Penggantian pesawat OV-10 Bronco itu sudah final dari TNI AU. Itu pilihan utama Super Tucano dimana ada pilihan kedua dan ketiga lainnya," jelas Sagom.

    Keputusan itu, sambung dia, sudah didiskusikan di Dewan Kebijakan Penetuan Alutsista sejak Oktober 2009 lalu. TNI AU tetap menegaskan bahwa pilihan mereka sedari awal tak berubah karena Super Tucano dinilai memenuhi spesifikasi pesawat yang dibutuhkan TNI AU.

    Pesawat itu utamanya akan dioperasikan di daerah perbatasan sebagai pesawat tempur taktis. Bukan sebagai pesawat pengintai seperti fungsi pesawat CN 235. "Pilihannya tetap seperti itu maka kita ajukan ke pemerintah. Tinggal bagaimana pemerintah dan DPR memikirkan pendanaan," jelasnya.

    TNI AU ketika dikonfirmasi membenarkan hal itu. TNI AU berharap pemerintah bisa mengadakan satu skuadron pesawat Super Tucano atau sejumlah 16 buah sebagai jumlah yang paling ideal untuk kebutuhan pasukan. Pemerintah sebelumnya telah mengalokasikan 16 juta dolar amerika untuk pengadaannya.

    "Idealnya 16 pesawat. Kita minimum ingin enam belas pesawat. Misalnya masing-masing flight 4 pesawat, ada di dua tempat. Jadi empat di flight satu, empat di flight dua, empat untuk latihan dan empat untuk cadangan," jelas Kadispenau Marsekal Bambang Samoedro.

    Sumber: MEDIA INDONESIA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.