ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Tuesday, April 13, 2010 | 7:53 PM | 0 Comments

    Indonesia Enggan Beli Peralatan Militer USA

    Liputan6.com, Jakarta: Berkaca dari pengalaman embargo militer Amerika Serikat tahun 1990an, membuat militer Indonesia enggan mengambil tawaran Washington dalam merevitalisasi peralatan tempurnya. Demikian dikatakan pengamat politik Asia Tenggara, Profesor Dr. Sheldon W. Simon.

    Dalam diskusi di Kedubes AS, Senin (12/4) Professor Simon mengatakan militer Indonesia sempat kelabakan menangani perawatan serta peningkatan kualitas peralatan tempur buatan AS saat diembargo. Sehingga banyak kendaraan tempur yang harus dikandangkan karena tidak layak beroperasi. Embargo dirasakan sebagai bentuk kesewenangan AS dan oleh sebab itu, TNI akan membeli teknologi diluar Washington guna menghindari kasus embargo berulang kembali.

    Indonesia akan membeli peralatan tempur dari negara lain seperti Russia atau Perancis walaupun teknologi yang ditawarkan masih dibawah AS. Seperti, pembelian pesawat tempur Sukhoi 27SK dan Sukhoi 30MK dari Rusia serta Panser VAB dari Perancis.

    Selain itu, dalam sesi tanya jawab guru besar universitas Arizona juga menolak adanya tudingan sejumlah pihak mengenai rencana pembuatan pangkalan militer AS di Indonesia. Profesor Simon mengatakan pembuatan pangkalan merupakan hal yang amat sulit direalisasikan dan diperkirakan akan mengundang perdebatan publik seperti halnya ketika angkatan laut AS memberikan bantuan bagi korban Tsunami Aceh 2004 silam.

    Sumber: LIPUTAN6

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.