ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Friday, June 11, 2010 | 12:48 PM | 0 Comments

    AS Puji Langkah Rusia


    WASHINGTON, KOMPAS.com - Amerika Serikat, Kamis, menyambut sikap Rusia untuk tidak mengirimkan rudal pertahanan udara S-300 yang dijanjikan kepada Iran. "Rusia berusaha bertanggung jawab, mengendalikan diri dan tidak mengirimkan rudal-rudal tersebut kepada Iran," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Philip Crowley.

    Crowley mencatat bahwa rudal-rudal itu tidak termasuk dalam sanksi resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) Rabu terhadap Iran yang disetujui DK, tetapi mengatakan, "Kami mengakui dan menghargai pengendalian diri yang Rusia tunjukkan pada masalah ini."

    Namun resolusi itu, menurutnya, menyerukan untuk pertama kalinya bagi negara-negara untuk berusaha waspada dan mengendalikan diri dalam penjualan atau pengiriman semua senjata-senjata lain dan yang berkaitan dengan barang tersebut. Rusia telah menyetujui kesepakatan penjualan rudal beberapa tahun lalu tetapi tak pernah mengirimkan senjata-senjata itu, di tengah tekanan AS dan Israel, yang khawatir bahwa akan terjadi perkembangan dramatis dalam kemampuan pertahanan Iran. Kegagalan pengiriman rudal-rudal itu membuat pemimpin Iran kecewa dan menjadi kendala besar dalam hubungan erat kedua negara itu.

    Putaran keempat sanksi DK PBB terhadap Iran itu memperluas larangan militer dan keuangan terhadap negara tersebut. Resolusi itu menambahkan larangan penjualan kepada Iran delapan jenis baru senjata besar dan pembatasan-pembatasan baru terhadap investasi Iran ke luar negeri. Kementerian luar negeri Rusia, Kamis, mengatakan, kontrak pengiriman rudal pertahanan udara S-300 kepada Iran tidak terpengaruh oleh sanksi-sanksi baru PBB, setelah terdapat klaim bahwa kesepakatan itu akan dibekukan. Ditanya apakah ada peranan AS di dalam masalah itu, Crowley mengatakan, Washington telah melakukan pembicaraan dengan Moskow mengenai topik itu dan Rusia akan membuat keputusannya sendiri.

    Sumber: KOMPAS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.