ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Thursday, June 10, 2010 | 10:17 PM | 0 Comments

    Rusia-China Ingin Rundingkan Nuklir Iran


    illustrasi


    PARIS, KOMPAS.com — Rusia dan China, Kamis (10/6/2010), mengatakan masih menginginkan perundingan untuk mengakhiri konflik nuklir Iran setelah Dewan Keamanan PBB memberlakukan sanksi-sanksi baru terhadap republik Islam itu.

    Kedua negara terpaksa bertindak setelah Iran mengecam sanksi-sanksi babak keempat yang disahkan Dewan Keamanan PBB, Rabu. Namun, Rusia juga membekukan kontrak untuk mengirim sistem rudal S-300 kepada Iran.

    Rusia dan China, keduanya adalah sekutu dekat Iran, pada masa lalu menolak sanksi-sanksi yang keras dan kehilangan banyak bisnis sebagai balasan terhadap keputusan mereka saat ini. "Jelas sanksi-sanksi itu tidak akan menyelesaikan masalah program nuklir Iran itu," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan. "Tujuan usaha-usaha kami untuk memberikan dorongan pada penyelesaian politik dan diplomatik masalah itu."

    Kementerian itu menambahkan, resolusi itu tidak memberlakukan sanksi-sanksi yang mencekik dan melumpuhkan Iran dan mengesampingkan penggunaan kekuatan militer. Rusia juga memperingatkan sanksi-sanksi sepihak oleh negara-negara lain. "Bagi kami, setiap usaha di luar Dewan Keamanan tidak dapat diterima," kata pernyataan itu.

    PBB memutuskan pengenaan sanksi-sanksi baru militer dan keuangan terhadap Iran dalam usaha keempat sejak tahun 2006 untuk menghentikan program nuklir Teheran. Rancangan resolusi yang disusun AS itu disetujui 12 negara di Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 negara, dengan Lebanon abstein dan Brasil serta Turki menentang. Rusia dan China, keduanya anggota tetap Dewan Keamanan yang memiliki hak veto yang dapat menghambat setiap resolusi, mendukung tindakan itu.

    China mengatakan, dialog diperlukan untuk mengakhiri kekhawatiran internasional bahwa Iran sedang berusaha membuat bom nuklir. "China selalu menempuh jalan yang tepat untuk menyelesaikan masalah nuklir Iran melalui dialog, perundingan, dan usaha-usaha diplomatik lainnya untuk mencari solusi yang memuaskan semua pihak," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qin Gang dalam pernyataan yang disiarkan kantor berita Xinhua.

    China dan Rusia mendukung sanksi setelah berbulan-bulan perundingan, di mana mereka berhasil melunakkan rancangan awal yang dibuat AS untuk melindungi kepentingan-kepentingan ekonomi dan energi mereka di Iran. Kepala badan tenaga atom Iran Ali Akbar Salehi, yang mengawasi program nuklir Iran, mengecam China. "China secara berangsur akan gagal menjalankan sikapnya yang dihormati di dunia Arab," kata Salehi kepada kantor berita ISNA.

    Presiden Iran Ahmadinejad, yang akan tiba di China, Jumat, untuk mengunjungi World Expo, mengatakan, "Resolusi-resolusi ini tidak bernilai sedikit pun bagi negara Iran." Ia mengancam akan menghentikan perundingan dengan enam negara besar jika sanksi-sanksi itu diterapkan.

    Sumber: KOMPAS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.